mess

mess

Malam ini moodku benar-benar berantakan. Rasanya badan lelah banget, ngantuk, nggak punya semangat juga. Apa karena pengaruh lagi datang bulan ya? Habis rasanya sensitif banget, tapi hebatnya hari ini aku nggak nangis loh. Hehe.
Karena nggak tahu harus posting apa, jadinya tulisan berantakan ini deh
Dear Someone

Dear Someone

Dear Someone,
Hari ini aku melewati pagiku biasa saja, tidak ada semangat. Belakangan ini, aku merasa sepi. Tiap malam aku pandangi layar teleponku, berharap ada sebuah pesan singkat darimu--nyatanya tidak. Tahukah kamu, aku kehilangan semangatku untuk menulis? Aku merindukanmu yang selalu mengkritik apa yang aku tulis. Sungguh rasanya sepi.
Apa kabarmu? Baikkah dirimu? Semoga kau selalu baik-baik saja.


Surabaya, 5 oktober 2011

Salam hangat,

Aku
ordinary day

ordinary day

Hari ini semuanya terasa biasa saja, datar tak ada emosi yang bergejolak. Entah kemana perginya gejolak-gejolak emosi yang biasa menemaniku setiap harinya. Apa karena ketidakhadiranmu?
Apa iya, semua perasaan itu ikut pergi bersama Tuan sang pemilik rasa. Belakangan aku merasa sedikit abu-abu tanpamu. Rinduku sudah menggunung, tapi tak tahu pada siapa harus aku titipkan?
Apakah padamu? Atau padamu?
Bad...badd

Bad...badd

Sejak tadi mataku terus saja menatap halaman putih dikomputer. Tidak satupun kata yang dapat aku tulis. Entah kemana kumpulan kata-kata yang biasanya dengan lancar aku tuliskan itu menghilang dan hebatnya tanganku pun kompak ikutan diam. Bahkan untuk menuliskan gombalan di status fesbuk pun kacau.


Belakangan ini mood menulisku entah terbang kemana, yang aku lakukan di rumah hanyalah membaca dan menonton saluran tv kabel. Tujuaannya sih untuk memcari aspirasi, eh tapi malah terpaku sekian lama dan hasilnya nihil.


Rasanya sudah hampir semingguan aku menelantarkan proyek soloku bakan beberapa cerpen aku biarkan menggantung begitu saja. Hufft, benar-benar sedang tidak berselera.


Padahal buatku, proyek solo ini begitu penting. Proyek ini adalah bukti kesungguhanku dalam menulis. Aku ingin punya karya sendiri dengan sebuah nama yang tertera dengan namaku sendiri. Dan berhasil menaruh bukuku berjejeran dengan buku-buku lain di sebuah toko buku.


Hu.....hu apa yang harus saya lakukan? Apakah saya harus cari tempat lain untuk menulis, tapi dimana? Terlalu riskan menenteng notebook sendirian di tempat yang sepi, lagu-lagu pun sudah tidak mampu membangkitkan moodku. Menulis dengan tangan pun tak lagi selancar dulu.


Inginya sih melanjutkan proyek kisah perjalanan hidupku, tapi bukankah kta harus fokus dulu pada suatu pekerjaan? Damnnn!! Bingung deh aku.


Semoga dengan menulis postingan yang terlihat seperti sebuah curahan hati ini, bisa sedikit membantu mencairkan otakku yang sudah lama tertidur.



Semangatttttttttttttttttt ^^

Rasa

Rasa

Tulisan ini hanyalah sebuah rangkaian kata yang aku persembahkan padamu. Ungkapan-ungkapan agar kau tahu tentang apa yang aku rasa. Kau boleh saja membaca tulisan ini--kalau pun tidak, sudahah!.


Kamu, seorang yang pernah mengisi sedikit celah di hatiku. Kamu mengetuk perlahan dan menyediakan sebuah asa kecil untukku. Aku yang terbiasa dengan kekosongan hati menyanggupi ajakanmu yang menggoda.


Rasa pun hadir berjalan dengan seiring waktu. Bagiku, kamu bukan sekedar orang terdekat--bagiku kamu lebih.


Belakangan ini aku merasa semua seperti mimpi, yang kian hari memudar hilang tertiup angin. Sikapmu menjadi dingin--beku.



Sungguh aku tak mengerti, apakah hanya aku yang merasakan semua ini.

Titik

Titik

Aku adalah titik, sebuah tanda yang akan membuat orang berhenti pada suatu waktu. Titik, itu seperti akhir dari sebuah perjalanan panjang. Titik juga berfungsi sebagai penanda bahwa hidup itu akan selalu ada akhirnya.
Terkadang aku juga merindukan koma, merindukan sebuah jeda agar kisah ini tidak cepat berakhir. Tapi, bagaimana pun juga aku tetaplah titik yang dapat membekukan waktu

masihkah

masihkah

Masihkah ada celah untukku diruang hatimu?
Masihkah ada namaku yang kau ingat diruang memorymu?
Masihkah tersimpan rindu untukku?

Masihkan semua itu nyata bagiku
bayang

bayang

Ada perih menelusup di dada
Saat rasa rindu tak dapat terucap
Beku--bibir pun enggan berkata

Air mata tercekat di tenggorakan
Saat tangis tak dapat menggelamkan rasa perih ini
Semua terasa menyesakkan

Hanya berteman gelap
Membiarkan diri larut dalam lara
Tenggelam dalam luka yang semakin dalam

Beginikah rasanya menjadi bayang?
Surat untuk masa lalu

Surat untuk masa lalu

Dear Masa lalu,


Entah kenapa belakangan ini aku merasa kau selalu hadir didepan langkahku, atau sekedar menjadi bayangan yang selalu mengikuti jejak langkahku. Hadirmu seperti anjing penjaga yang galak—siap menerkamku disaat aku lengah, bahkan kau akan menarikku kembali ke dalam bayangan kelam itu lagi.


Masa lalu, saat ini aku sedang berjuang untuk mulai kembali menapaki mimpi-mimpi kecil yang dulu ingin aku rajut. Tidak bisakah sejenak kau pergi meninggalkanku untuk sekedar memberiku sedikit udara segar, agar aku bisa memulai untuk melangkah ke depan. Hadirmu seperti bayangan pekat yang selalu menyelimuti diriku.


Aku tahu kamu adalah bagian dari cerita hidupku yang tidak bisa aku musnahkan begitu saja, terkadang kehadiranmu adalah penguat dikala aku lelah.


Masa lalu, mulai malam ini ijinkan aku untuk membuang rasa ketakukanku akan kehadiranmu dan membiarku mencari jalan terang untuk keluar dari bayangmu. Aku pun tahu bahwa sebenarnya kau pun senang ketika aku bisa melewatimu dengan dagu terangkat saat menyongsong masa depan.


Salam Hangat,



Masa Depan








Imaji

Imaji

Ingin ku terbangkan kedua sayap imajiku
Merentangkannya dengan bebas menembus awan
Memecah kesunyian langit tanpa bintang

Ingin ku terbangkan kedua sayap imajiku
Meretas bebas membelah angkasa
Mengunjungi tempat impian
Untuk menemuimu yang aku impian

Tapi sayang, aku hanyalah manusia tanpa imaji. Karena semua mimpiku telah terpasung oleh kegelapan
Semua berawal dari "Rumah" Ini

Semua berawal dari "Rumah" Ini

dan inilah hasil galauan kami

 

Selamat malam semua ^^


Seperti sudah lama sekali saya meninggalkan rumah ini. Saatnya ambil sapu dan kain pel untuk membersihkan semua sarang laba-laba yang sudah mulai betah dikamar saya ini.


Mungkin apa yang saya mau tulis ini sedikit agak basi sih, tapi bukan maksud buat promo juga. Sebenarnya sih hanya berupa ucapan terima kasih buat rumah Ngerumpi yang telah menjadikan saya salah satu anggota keluarga walaupun belakangan ini saya sudah tidak aktif lagi menulis disini.


Dulu awal bergabung dengan rumah ini adalah ingin mengembangkan kemampuan menulis saya,  dan berhubung hobby saya menggalau jadilah semua tulisan saya mellow-melow. Ternyata setelah lama berada dingerumpi, saya seperti menemukan keluarga baru. Bertemu dengan teman-teman baru yang ternyata juga memiliki kesukaan yang sama yaitu menulis. Buat saya rasanya menyenangkan, karena berada dalam satu kelompok dengan visi yang sama .


Singkat cerita, bulan juni kemarin saya iseng-iseng membaca salah satu wall dari teman ngerumpi. Disitu    dia sedang memposting sebuah link mengenai sebuah lomba yang diadakan salah satu penerbit major. Karena kebiasaan sering nyamber di wall orang, saya pun iseng berkomentar dan menyatakan ingin bergabung dengan mereka. Jderrrr!! ternyata mereka menyetujui apa yang saya tawarkan. Berhubung saya terbilang baru dalam dunia tulis-menulis yang serius, saya pun berusaha mengikuti arus mereka.


Rupanya, tidak hanya kami bertiga yang ikut dalam lomba itu. Beberapa nama dari warga ngerumpi yang sudah sering menulis fiksi (sering jadi headline) pun juga ikutan. Terus-terang saya sempat nggak PD, soalnya saya merasa kemampuan saya masih dibawah mereka.


Dengan tekad kuat kami bertiga pun akhirnya bisa menyelesaikan dan kami pun sudah nothing to lose terhadap semua keputusan, karena naskah yang masuk banyak sekali.  Ditambah kondisi saya yang saat itu sedang sakit saat menyelasaikan naskah dan merasa nggak maksimal.


Ternyata ketentuan Allah itu indah, saat pengumuman kami dinyatakan menjadi salah satu pemenang dari 5 orang/kelompok lainnya. Alhamdulillah ^^


Dan kami persembah hasil galauan kami bertiga "Berbagi Hati"





Bahagia buatku adalah....

Bahagia buatku adalah....

Bahagia buatku adalah saat aku temukan orang-orang didekatku tersenyum karena kehadiranku


Bahagia buatku adalah saat mereka yang membutuhkanku bisa tersenyum setelah bertemu denganku


Bahagia buatku adalah saat kau bisikkan kata-kata penguat di setiap akhir pembicaraan kita


Bahagia buatku adalah saat aku bisa menjadi diriku sendiri


Bahagia buatku adalah saat semua orang mengakui keberadaanku


Bahagia buatku adalah saat aku mampu menorehkan sesuatu di layar komputerku


Bahagia buatku adalah saat melihat namamu tertera di layar ponselku


Bahagia buatku adalah saat aku tahu kau juga merindukanku


Bahagia buatku adalah menikmati semangkuk mie ayam saat hujan turun


Bahagia buatku adalah saat aku bisa tidur dengan nyenyak


Bahagia buatku adalah saat aku masih bisa bersyukur


Bahagia buatku adalah saat aku masih bisa menikmati indahnya dunia






Bahagia itu selalu datangnya dari hati



Cinta sendiri

Cinta sendiri

Kalau kau bertanya padaku, "Apakah kamu tahu bagaimana rasanya cinta sendiri?" maka aku akan menjawab "Tentu aku tahu bagaimana rasanya."


Cinta sendiri buatku sama seperti mencintai secara diam-diam dan rasanya menyesakkan. Aku pernah beberapa kali di landa yang namanya cinta sendiri alias bertepuk sebelah tangan. `Buatku rasanya seperti mendapatkan kegagalan.


Ya...aku merasa gagal untuk memperjuangkan cinta, mungkin kalian akan bilang bahwa aku adalah pecundang yang kalah sebelum berperang. Masa bodoh!! sampai sekarang aku masih memegang prinsip yang namanya wanita adalah menunggu pria menyatakan cinta. Masih primitif banget ya pemikiranku ini.


 Jadi, hatiku nggak akan kaget kalau aku sering patah hati sebelum berperang



kita berbeda

kita berbeda

Bahagiaku memang tak sama denganmu
Cara memandang hidup pun berbeda denganmu
Entah kenapa harus diperbandingkan?
Jika kita memang berbeda
sesuatu yang berbeda tak harus disamakan
Karena itu akan saling menyakitkan
Biarkan aku hidup dengan bahagiaku
Karena aku takkan mengganggu bahagiamu
luka

luka

Ada rasa perih menelusup
Riak-riak kecil kecemburuan menyeruak masuk
Meninggalkan sebuah luka baru
Baru saja perih meninggalkanku
Kini dia kembali datang dengan gelombang yang lebih besar
Kadang rasanya aku tak sangguh menahan
Ketika riak-riak kecil itu berubah jadi gulungan ombak besar
Yang dapat menghempasku dalam hitungan waktu.

Entahlah..cemburu memang terkadang menyakitkan
Terima kasih untuk kamu yang pernah menyakitiku

Terima kasih untuk kamu yang pernah menyakitiku

Nggak tahu kenapa malam ini pengen bikin tulisan yang rada-rada serius tapi nggak seserius sama dunia politik yanhg lagi memanas.

Ok..kembali ke tulisan. Dulu aku tu paling nggak suka membuka diri kepada orang lain, bahkan ketika orang lain tahu bahwa aku sakit. Aku paling sebel sama mami, kalau dengan santai dia menceritakan tentang penyakitku pada semua orang yang dia temui. Tahukan apa tanggapan orang?


"Kasihan ya kamu" atau nggak "Wah! harus punya suami orang kaya donk, biaya hidup kamu mahal" dan ada lagi yang suka bilang "Kasihan suaminya donk".


Dulu kalau mendengar orang yang berkata kayak gini pasti aku langsung masuk kamar dan nangis. Buatku kata-kata ini adalah menyakitkan. Bayangkan berapa banyak orang yang selalu bilang seperti itu padaku. Itu sebabnya aku paling malas untuk bercerita tentang keadaanku. Aku terlalu takut mendengar respon mereka.


Tapi, sekarang aku masa bodoh, terserah semua orang mau merespon apa. Don't care about that. Yang tahu siapa diriku cuman aku. Mereka hanyalah orang lain.


Mati Rasa

Mati Rasa

Seluruh tubuhku mati rasa

Saat semua rasa yang aku titipkan padamu kau campakkan

Rasanya ujung-ujung sarafku membeku

Tubuhku beku membiru

Hembusan dingin tak lagi terasa
Lelah

Lelah

Malam ini rasanya aku terlalu lelah untuk sekedar mengerti dengan semua perasaanku. Rasanya semua itu terlalu lama menumpuk--menimbulkan kerak yang akhirnya melekat kuat.


Sadarkah kamu semua rasa ini? atau hanya aku saja yang akhirnya menyemai semua rasa ini. Ah..rasanya aku seperti pecundang yang selalu hidup dalam kekalahan.





Dan aku sudah terlalu lelah untuk menunggumu kembali


Amazing ^^

Amazing ^^

Tiap hari saya tuh suka banget lihat berapa banyak orang yang sudah mengunjungi blog ini #norak banget ya dan rasanya senang banget ketika tahu bahwa ternyata ada beberapa orang yang sempat berkunjung. Alhamdulillah pas lihat jumlah kunjungan, ternyata sudah tembus lebih dari 10 ribu pengunjung.


Terus terang saya nggak pernah nyangka akan banyak orang yang mampir ke blog ini. Dulu ketika membuat blog ini hanya karena saya suka menulis dan buat saya ini diary kecil saya yang selalu saya isi ketika saya lagi gundah gulana. Jadi, nggak jarang semua tulisan saya adalah tulisan yang "menyedihkan"


Blog ini bukan yang pertama buat saya, sebelumnya saya sudah punya 3 blog dan semuanya nggak terawat, entah kenapa dengan blog ini saya cinta mati. Saat memilih namanya pun penuh pertimbang. Mungkin diantara kalian bertanya "Kenapa Kertaswarna?" Buat saya filosofi dari kertaswarna itu adalah warna-warni dan seperti itulah bentuk tulisan-tulisan saya. Saya ingin tulisan ini tidak hanya mewarnai diri saya tapi juga memberi warna kepada orang lain sesuai dengan warna kesukaannya.


Sekali lagi terima kasih buat semua orang yang sudah pernah berkunjung atau cuman sekedar numpang berteduh. Selamat datang dan menikmati tulisan-tulisan disini :)




Setiap goresan tinta yang aku goreskan itu karena semua imajinasiku



ijinkan aku

ijinkan aku

Ijinkan aku bersandar sejenak di bahumu
Melepas semua kegalauan yang ada dihati
Usah kau tanggapi
Aku hanya ingin didengar
Ijinkan aku sejenak untuk terlelap dibahumu
Merasakan aroma tubuhmu lebih dekat
Remember

Remember

Detik demi detik telah berganti, entah berapa ribuan detik waktu telah terlewati. Rasanya hari kian semakin cepat, semua pun berubah dengan cepat.

Masih ingat dalam memoryku, kemarin aku masihlah remaja yang masih meretas mimpi, mencari jati diri diantara kelabilan emosi. Dan lihatlah betapa cepatnya waktu bergulir. Sekarang aku tumbuh menjadi seorang gadis. Usiaku hampir 27 tahun--usia yang cukup matang untuk menjadi seorang wanita.

Ketika remaja aku suka berkhayal menjadi seorang gadis dengan usia 20-an yang bisa melakukan apa yang kita mau. Tapi, sekarang ketika aku sudah mencapai usia itu, rasanya ingin aku kembali menjadi seorang remaja, dimana aku bisa menggilai apa yang aku suka tanpa ada yang mengolok-olok.

Sekarang, aku mungkin telah tumbuh menjadi seorang gadis yang sebentar lagi akan bermetamorfosa menjadi seorang wanita. Buatku semua tahapan ini begitu menyenangkan, karena inilah hidupku.

Waktu akan terus berputar dan tidak dapat kita hentikan. Nikmatilah selagi masamu masih ada


ide bagus ^^

ide bagus ^^

Akibat mengobrol santai dengan salah satu teman tentang mengirimkan cerpen ke media massa menarik perhatianku. Mengapa nggak terlintas dalam benakku untuk mencoba mengirimnya ke majalah. Mumpung lagi suntuk dengan draft novel, mungkin menulis cerpen bisa jadi sarana untuk memperlancar kerja otak. Beberapa hari ini ide mulai berseliweran lagi, jadi mungkin bisa dimanfaarkan. Pengen coba banyak genre tapi lihat entar deh, sekarang yang penting niat untuk menulis. Maklum dulu saya bukan penulis deadline. Heee

aku suka kamu, tapi

aku suka kamu, tapi

Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti kau memanfaatkanku
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku budakmu
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku gudang uangmu
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku mau bercinta dengamu
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku harus tahan dengan bau badanmu
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku tidak bisa selingkuh
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku tak cinta uangmu
Aku memang suka kamu, tapi bukan berarti aku rela kau bohongi
Kriteria Pria Idaman ala aku ^^

Kriteria Pria Idaman ala aku ^^

Semalam iseng-iseng nulis di Timeline twitter tentang laki-laki idaman menurut versiku. Berhubung nulisnya setengah ngantuk, jadinya agak aneh juga ditambah suasana hati lagi berantakan. Yuk intip, seperti apa sih pria idaman itu:




  • Pria idaman itu pria yang tidak malu membantu popok anaknya didepan umum

  • Pria idaman itu pria yang mau berbagi tugas dalam mengerjakan tugas keluarga

  • Pria idaman itu selalu membuat tersenyum

  • Pria idaman itu bisa menjadi imam yang baik buat anak dan istrinya

  • Pria idaman itu pria yang selalu bikin tersenyum, walaupun keadaan sedang tidak baik.

  • Pria idaman itu pria yang tangguh dalam segala suasana


 

Itulah beberapa kriteria yang aku punya, nanti aku update lagi ^^
Menulis-membuatku lega

Menulis-membuatku lega

Beberapa hari ini moodku untuk menulis sedang meredup. Biasanya aku rajin memposting satu tulisan setiap hari di blog, tapi dua hari kemarin rasanya aku benar-benar tidak ingin menulis. Draft novel yang aku kerjakan pun tak aku sentuh. Sebenarnya aku tidak benar-benar berhenti menulis, aku masih menulis walaupun hanya terbatas pada beberapa karakter.


Menulis membuatku melepas semua beban yang aku rasakan. Rasanya ketika aku menuangkannya dalam tulisan, semua rasa berat memudar. Rasa sakit yang aku rasa pun perlahan memudar. Entah mengapa, aku merasa produktif ketika aku patah hati atau kecewa dengan seseorang. Nevermind....yang penting aku masih menulis



Sebuah surat untukmu

Sebuah surat untukmu

Dear Someone,

Pagi ini, aku bangun dengan sebuah rasa rindu yang besar. Sejak kemarin kau tak menghubungiku, bahkan sekedar untuk mengirim sebuah pesan singkat untukku. Aku tahu kamu bukanlah tipe selalu menghujaniku dengan ribuan pesan singkat, tapi bukankah tidak masalah jika sesekali kau mengirimkan satu pesan singkat agar aku tahu kamu baik-baik saja.


Dan seperti sekarang saat rinduku sudah menggunung, kau pun menghilang begitu saja. Apakah seperti itu laki-laki? Ketika dia sudah bosan, dia akan menghilang.


Entahlah

ingatan

ingatan

Sampai sekarang masih teringat jelas dalam ingatanku saat kita berdua berjalan beriringan melewati kumpulan pohon mapple yang menguning. Dengan penuh semangat dan mata berbinar-binar kau bercerita tentang betapa indahnya pagimu hari ini.


Sekarang semua telah berlalu, kini tidak pernah ada lagi tawamu, pelukan hangatmu dan juga kepalamu yang bersandar di bahuku. Aku tahu semua itu telah berakhir

Kugadaikan tubuhku (Salah satu cerpen dari buku "Berbagi Hati")

Kugadaikan tubuhku (Salah satu cerpen dari buku "Berbagi Hati")



 

 

 

 

 

 

 

Tidak banyak orang tahu bagaimana kehidupan seorang wanita malam. Apakah dia punya kehidupan yang sama? Sukakah dia dengan pekerjaan ini? Bagaimana perasaannya saat melayani tamu?

Kugadaikan tubuhku adalah sebuah cerpen yang mengisahkan kisah hidup seorang Angel—seorang “perempuan malam.”     Seorang wanita muda dari desa yang bermimpi bekerja di ibu kota, tapi apa dikata dia malah terjebak dengan kehidupan malam. Sejak saat itulah kehidupannya berubah, dia mulai menggadaikan tubuhnya.

Dalam cerpen ini, saya sebagai penulis ingin mengambarkan bagaimana sisi hidup dari seorang wanita malam, tentang bagaimana perasaan Angel ketika dia harus melayani tamu dan bahkan ketika dia harus disiksa oleh tamunya.

Temukanlah kisah ketegaran hati Angel dalam salah satu cerpen pada buku “BERRBAGI HATI”
Surat untuk imajinasi

Surat untuk imajinasi

Dear imajinasi,
Aku tahu belakangan ini kamu sering tiba-tiba menghilang dan membuatku seperti orang bodoh didepan komputer. Berjam-jam aku duduk disana hanya untuk menunggumu kembali, bahkan terkadang hinggak aku merasa lelah. Imajinasi, aku mohon untuk bekerja samalah denganku. Proyek ini sangat penting untukku, inilah karya solo pertamaku jika ini berhasil. Imajinasi, maaf jika kau marah padaku ketika kau datang aku suka menghindari. Kali ini aku ingin lebih menjagamu dan ku harap kau tidak marah dan menghilang lagi


Salam hangat,
Pemilikmu
Kepingan Rindu

Kepingan Rindu

Masih tertinggal sedikit rasa di hatiku
Semua pecahan-pecahan dari masa lalu masih terburai berantakan di penjuru hatiku
Ada salah satu bagian kecil menancap di ulu hati meninggalkan rasa sakit yang tidak terkira
Rasa sakit ini memang masih belum sembuh
Bahkah terkadang rasa rindu ikut menelusup halus, sehingga rasa sakit itu semakin perih
Kamu memang bukan lagi milikku
Tapi, kepingan-kepingan rinduku masih tertinggal untukmu
Maafkan, jika aku masih punya sedikit rasa untukmu
Karena tidak semudah itu aku membuangmu dari ingatanku
Biarlah keping-keping rindu ini menetap, nanti ketika hati ini mulai sembuh akan aku kembalikan utuh padamu
Kekasih Hati

Kekasih Hati

Dulu aku pernah meminta pada Allah, aku ingin seorang kekasih yang tampan
Dulu aku pernah meminta pada Allah
Aku ingin seorang kekasih yang baik
Dulu aku pernah meminta pada Allah
Aku ingin seorang kekasih yang kaya
Tapi itu dulu, saat semua idealisme lebih merongrong perasaanku
Sekarang aku ingin meminta pada Allah
Aku ingin seorang kekasih hati yang baik, tidak hanya sikapnya tapi juga Akhlaknya
Aku ingin seorang kekasih hati yang mampu membimbingku dan membuatku menjadi lebih baik
Aku ingin seorang kekasih hati yang mau bekerja sama dalam mengurus urusan rumah tangga kelak
Aku ingin seorang kekasih hati yang bisa menjadi penyejuk di kala hatiku gundah
Aku ingin seorang kekasih hati yang tidak hanya tampan wajahnya tapi juga hatinya
Aku ingin seorang kekasih hati yang bersedia kapan saja memberikan bahunya untuk bersandar saat rasa lelah menghampiri
Aku ingin seorang kekasih hati yang mencintaiku karena Allah
Kesepian

Kesepian

Rasa sepi ini menelusup sepi diantara kerinduan
Pendar bintang dilangit tak mampu mengusir rasa sepi ini
Rasa itu kian merobek dan memaksa masuk ke dalam hati ini
Semua rasa sepi ini membuatku tak berdaya
Semua perlahan memudar, seperti kabut yang pergi tertiup angin
Sungguh rasa sepi telah mematikan semua warna dalam hidupku
Happy Iedul Fitri

Happy Iedul Fitri

Langit pun bersujud
Angin merunduk hikmat
Daun-daun bertasbih
Burung-burung melantunkan puji-pujian
Hari ini seluruh alam raya bersuka cita
Menyambut hari kemenangan
Menyenandungkan pujian-pujian
Untuk Allah Yang Maha Besar
Allahu Akbar..Allahu Akbar
Tiada Tuhan selain Allah
Semoga Iedul Fitri membuat kita menjadi lebih baik lagi
tak bisakah?

tak bisakah?

Tak bisakah sedikit pun kau mengerti aku
Sungguh aku terluka atas semua sikapmu
Rasa perih menghujani lubuk hatiku
Dan aku rasa luka yang kau buat kian mendalam
Harus seperti apakah aku mencintaimu?
Aku bukan Tuhan yang tak punya rasa cemburu..
Sungguh aku kecewa
Aku tahu kamu berbohong
Aku tak butuh semua rangkaian kata manismu
Tinggalkan saja aku, jika memang sudah tak ada lagi celah untukku
Karena aku akan pergi menjauh tanpa kau sadari
kamu

kamu

Kamu tidak pernah bertanya seperti apa perasaanku padamu
Bagimu semua itu sama saja
Aku tidak lebih special dari wanita manapun
Ah..sedangkal itukah perasaanmu?
Tak pernah aku mengerti
Semua rasa yang kau tiupkan padaku
Dear pagi,

Dear pagi,

Dear pagi,
Aku merindukan bau embun pagimu
Merindukan udara tanpa polusi
Merindukan nyanyian burung-burung gereja yang menyenandungkan nyanyian pagi
Tanpa Ide

Tanpa Ide

Sudah beberapa hari ini, nggak nulis apapun diblog. Nggak tahu kenapa mood nulis menurun #parah banget. Bahkan sekedar menulis dengan tangan aja susah bener. Apa karena lama nggak baca ya? Mulai dari tulisan ini dulu ah, sebelum akhirnya buka kembali draft novel. Smangat ya!
biarlah

biarlah

Sampai sekarang aku masih bertahan

pada suatu titik,

tidak pernah ada niatan untuk beranjak pergi

karena semua rasa lelah dan sakit sudah biasa aku rasakan

mungkin buat kalian aku hanya pecundang bodoh

yang selalu setia pada sesuatu yang tidak pernah perduli padaku

biarlah, tak usah kalian risaukan aku

karena bagaimana pun aku juga yang akan menjaga hatiku ini sendiri

 
Bahagia itu..

Bahagia itu..

Bahagia itu saat aku tahu dunia masih berputar
Bahagia itu saat aku menerima surat cinta darimu
Bahagia itu saat aku tahu kamu juga perhatian sama aku
Bahagia itu saat aku makan semangkuk bakso panas
Bahagia itu saat bangun tidur ada yang mencium kening dan mengucapkan "selamat pagi sayang"
Bahagia itu saat aku bisa melihat orang lain tersenyum
Bahagia itu saat rebutan makanan buka puasa bareng keluarga
Bahagia itu saat semua keluarga memelukku erat
Pernahkah?

Pernahkah?

Pernahkah kau bertanya, tentang apa yang aku inginkan?
Pernahkah kau bertanya, tentang apa yang aku rasakan?
Tahukah kamu, tak mudah untuk menjadi diriku?
Harus dengan diam-diam mencintaimu
Aku bisa saja egois dengan perasaanku, tapi tidak!!
Aku tidak ingin meruntuhkan semua tembok yang telah terhalang
Jadi, jangan kau pernah memaksa bahwa aku harus mengikuti caramu
Inilah aku

Inilah aku

Dulu kau anggap aku pecundang
tak ada yang bisa aku torehkan
tapi kini ku buktikan
bahwa aku juga mampu
meski dengan tulisan
tapi aku mampu maju selangkah
Fisikku memang payah
tapi tak akan ku biarkan lagi kau menghinaku
Fisikku memang payah tapi bukan berarti aku mudah diperolok
Dari dunia maya berujung sebuah karya

Dari dunia maya berujung sebuah karya

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah, karena Rahmat-Nya kita bertiga bisa dipertemukan.


Singkat kata dan singkat cerita. Siapa sangka kalau kita bertiga ini nggak pernah bertemu muka sama sekali.Awal pertemuan kita berasal dari sebuah situs yang berisi banyak orang yang suka menulis.


Mulai dari satu postingan dan kemudian berlanjut dengan acara berkomentar ria, sebenarnya bukan komentar biasa tapi lebih ke arah rusuh hehe. Perlahan-lahan hubungan pertemanan pun terjalin dan ternyata kita bertiga sama-sama suka nulis fiksi. Bedanya dua patner saya ini lebih aktif dalam dunia tulis-menulis sedangkan saya lebih suka menggalau di blog #apasih


Dan...jreng..jreng jadilah sekarang kita punya karya bersama.




Hanya dengan kuasa Allah kita dapat dipertemukan lewat karya




Maaf...kamu bukanlah yang terhebat

Maaf...kamu bukanlah yang terhebat

Mungkin kau menganggap dirimulah yang terhebat
Bisa menaklukkan wanita dengan kata-kata manismu
Mungkin kau merasa yang terhebat
Bisa membuat wanita-wanita jatuh hati padamu
Tapi maaf,
Buatku kamu bukanlah yang terhebat
Karena kata-kata manismu hanyalah racun yang akan membuatku tidak sadar

Cemburu

Cemburu

Masihkah aku dihatimu?

Masihkan ada namaku disalah satu sudut jiwamu?

Sayang....

Entah kenapa aku meragu

kau tak lagi seperti dulu

tatapan matamu tak lagi hangat saat memandangku

bahkan binar-binar itu pun ikut meredup

Ada apa gerangan?

Berikanku jawaban

agar aku tak selalu meragu dan memendam rasa cemburu
ketika

ketika

Ketika semua rasa telah memudar
entah kenapa hadirmu pun perlahan memudar seperti asap yang akhirnya kian menghilang saat diterpa angin..
Sebegitu rapuhkah rasa yang kau berikan padaku?
Hingga saat masanya telah usang, rasa yang kau rasa pun kadaluarsa
manusia biasa

manusia biasa

Aku tahu semua kisah antara kita telah berakhir

Aku mengerti bahwa tak lagi ada celah untukku, walaupun sekedar untuk menyandarkan diri

Begitu besarkah luka yang telah aku torehkan?

Hingga kau pergi tanpa mengucap perpisahan

Maafkan aku jika itu yang terjadi

Karena aku cuman manusia biasa

yang kadang lupa akan perasaan

 

 
Tak perlu kau sesali

Tak perlu kau sesali

Tak usah kau sesali tentang cerita yang telah berakhir
Usap air mata, lihatlah ke depan
Mungkin ini bukan jalan yang ditakdirkan Tuhan untuk kita
Biarlah semuanya berakhir
Aku tak ingin semuanya berakhir dengan rasa sakit..

Kenangan

Kenangan

Tak pernah aku bermaksud mengusikmu

dengan membawa kembali kepingan-kepingan kenangan yang telah hancur

tak pernah aku berniat menganggu hidupmu

dengan kembali membuka semua lembaran yang telah usang

aku tahu semua mimpi diantara kita telah berakhir

seperti senja yang datang saat mentari pergi meninggalkan bumi

Tapi, ijinkanlah aku untuk sekedar menyesap indah memori indah yang terukir diantara kita dan itu pun tanpa kamu

 
Mimpi-mimpi telah retak kala ingkari semua janji diantara kita

 

 

 
Aku tahu bagaimana rasanya

Aku tahu bagaimana rasanya

Aku tahu bagaimana rasanya mencinta

tapi tidak pernah kau tahu bagaimana rasaku

aku tahu bagaimana rasanya menunggumu

tapi tidak pernah kau tahu berapa lama aku menunggu

aku tahu bagaimana rasanya menangis karenamu

tapi tidak pernah kau tahu seberapa dalam luka itu

Aku tahu bagaimana rasanya merindu

tapi tidak pernah kau tahu seberapa besar rindu itu

aku tahu bagaimana rasanya menahan semua rasa sakitku karenamu

tapi kau tak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi aku
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Dulu aku pernah sangat mencintaimu, tapi itu dulu sebelum aku tahu siapa dirimu.

Neina termenung menatap langit, tatapannya kosong seolah tak bernyawa. Disampingnya seorang wanita paruh baya dengan sabar membelai rambut Neina yang terlihat berantakan.  Belalaian lembut wanita itu tidak memberikan reaksi apa pun bagi Neina. Sepertinya seluruh panca inderanya telah lumpuh, yang tertinggal hanya raga kosong tidak bernyawa.


Nina...bobo...o nina bobo..kalau tidak bobo digigit nyamuk...


Neina terus saja bersenandung, tubuhnya memeluk erat sebuah kain. Kain itu diusapnya dengan lembut. Wanita paruh baya disampingnya hanya bisa menangis pedih.


"Tidurlah Nak! Besok kita main lagi"


*******


Anyer, 14 Agustus 2010


 "Aku cinta kamu sayang" Agus membisikkan kata-kata itu dengan lembut ditelinga Neina, kedua tangan Agus tidak tinggal diam. Tangan-tangan itu diam-diam mulai menjamah tubuh mungil Neina, jari-jari mulai menelusup masuk ke tempat yang seharusnya tidak terjamah.


"Hmmm.."suara lirih keluar dari mulut Neina. Seluruh tubuhnya menegang, mendamba setiap sentuhan yang diberikan Agus. Tanpa terasa tubuhnya hanyut akan kebutuhan primitif yang segera ingin dituntaskan.


*******


 Jakarta, 22 Agustus 2010

"Sayang bisa kita bicara? Ada yang ingin aku sampaikan padamu"

"Hmmm..ada apa? Aku lagi sibuk!" Suara dingin keluar dari mulut Agus.

"A...aaa..ku hamil" Neina memberanikan diri.

"Hamil!!!! Maksudmu apa?" Agus mengambil jarak

"Aku hamil sayang, ini anakmu" Neina menarik tangan Agus

"Aku nggak ngerti maksudmu!!! Sudahlah aku lagi sibuk banyak kerjaan"

Seminggu setelah pemberitahuan itu, Agus tidak lagi pernah memberi kabar. Dia seorang hilang ditelan angin.


Semua akses untuk menghubungi Agus sudah tertutup.


Neina sudah kehilangan harapan, tubuhnya membeku. Rasa perih terus menggerogoti dadanya. Dia bingung, bagaimana nasib bayi yang sedang ada dikandungannya.


"Bu...maafkan Nei!" Neina menarik napas panjang, pikirannya sedang kalut. Satu-satunya jalan yang ingin dia tempuh saat ini adalah mati.



Nikmat Tuhan Mana Lagi yang kau dustakan?

Nikmat Tuhan Mana Lagi yang kau dustakan?

Lihatlah alam semesta yang indah
Semua tercipta tanpa cela
Tak seperti buatan tangan-tangan manusia
ketika masa telah usai hancur tanpa bekas

Tengoklah ke atas langit
Nikmatilah lukisan sang Pencipta
Maha Karya yang tidak pernah terbandingkan oleh pelukis-pelukis manusia

Coba kau amati
Langit, bintang, bulan, matahari berkawan tak pernah satupun dari mereka bermusuhan
Tak seperti buatan manusia yang rentan oleh emosi dan nafsu

Coba kau resapi, berapa banyak oksigen yang bisa kau hisap tiap harinya?
Berapa banyak rizki yang telah Allah berikan?
Berapa banyak nikmat yang terima setiap harinya?
Masihkah kau mendustakan apa yang telah Allah berikan?

Nikmat Tuhan Mana Lagi yang kau dustakan?


*Terinspirasi dari Surat Ar-Rahman
Gempa kecil

Gempa kecil


link



Tahukah kamu bagaimana rasanya saat pertama kita berjumpa?
Ada suatu getaran yang tak dapat aku hentikan
Perutku menegang tapi bukan karena tegang
Rasanya seluruh badan ini bergetar saat mata tajammu menelusup masuk ke dalam mataku...
Apakah gerangan yang terjadi?
Rasanya ada gempa kecil yang telah meluluh lantakkan hatiku
kurasa kamulah penyebabnya
Akibat kehabisan ide

Akibat kehabisan ide

image

Yuhuuu berhubung otak udah lama nggak dipake, ide pun nggak kunjung datang. Mulailah untuk menulis yang aneh-aneh. Yuk kita mulai dengan kenapa ni otak mampet?
Jawabannya sih terlalu lama vakum, duh terus gimana dong? Nulis aja. Lantas apa yang ditulis? Apa aja boleh.
Treng..treng jadilah tulisan yang kacau balau ini.
Buat yang baca maaf ya kalau tulisan ini berantakan. Lihat judul dulu baru baca !

Aku ingin tahu

Aku ingin tahu

Kemana semua rasa yang kau punya?

Kenapa hanya aku yang tidak pernah merasakan

Mengapa dia yang baru kau kenal sudah merasakan semua kebaikanmu?

Sedangkan aku yang sudah lama didekatmu, tidak pernah sedikit pun kau perdulikan

Apakah aku yang tidak peka, hingga tidak bisa merasakannya?

Sungguh aku tidak mengerti tentang semua rasa yang ada padamu

Bagiku semua yang kau berikan hanya seperti bayangan abu-abu

Tak jelas apa makna dan bentuknya..

Berikan aku penjelasan hingga aku tidak lagi harus menunggumu untuk mengerti aku
Tinggalkan saja aku, jika hadirku hanya membuatmu tidak bisa menatap masa depan
Rindu

Rindu

Aku menatap langit malam yang penuh dengan penuh pendar bintang di langit

Ada rasa sepi menyelimuti dada

Tidak ada lagi canda tawamu di sini

Tidak ada lagi kamu yang selalu menemaniku menengadahkan kepala ke langit

Tidak ada lagi bahu kokoh yang dapat aku sandari kala aku lelah menatap malam

Kini aku sendiri disini, menengadahkan kepala menatap gelapnya malam

Aku rindu kamu...

Sungguh aku rindu...

Cepatlah pulang!

Ada banyak cerita yang ingin aku sampaikan padamu...

Mungkin kita memang terpisah jarak ribuan kilometer, tapi aku percaya bahwa kita sedang memandang langit yang sama saat hati kita saling merindu



 
Aku menyerah

Aku menyerah

Dear Langit,

Rasanya aku sudah tidak sanggup lagi menahan semua rasa yang ada, kau hanya diam. Tidakkah kau pernah berpikir tentang apa yang aku rasakan? Sungguh dangkalkah perasaanmu?


Lang, hari ini aku memutuskan untuk pergi jauh.  Menjauh dari kehidupanmu, meninggalkan semua yang kau sebut dengan persahabatan. Benar kata orang bahwa persahabatan antar lawan jenis tidak akan pernah abadi.


Mungkin kau akan menyebutku egois, tapi ini aku lakukan untuk melindungi hatiku. Aku tidak mau terluka terlalu dalam dan itu karena kamu.


Lang, mungkin ini adalah surat terakhir yang akan aku tuliskan untukmu. Sejak saat ini seluruh hatiku akan menutup semua cerita tentangmu.




Kau tunjukkan aku bahagia, kau berikan derita (sheila on 7-pulang)


Aku penuhi panggilanmu

Aku penuhi panggilanmu

Aku bersimpuh dihadapan-Mu ya Illahi

Didepan pintu Multazam-Mu aku mengetuk dengan kerendahan hati

Ya Allah aku terima panggilanmu...

Aku hanya hamba-Mu yang hina, dan tak bernilai di hadapan-Mu

Sungguh ya Allah rasanya sudah terlalu banyak dosa yang aku perbuat

Tidak dapat terhapuskan dengan hanya sekejap mata.

Ya Allah Maha Pemilik Jiwa Raga

Terima Kasih atas Hadiah terbaik yang kau berikan kepadaku

Kau berikan padaku Undangan Teristimewa agar aku bisa lebih dekatmu

Sungguh aku merindukan-Mu  dan juga Muhammad-Mu

 

Makkah 27 Juli 2011
Kunang-kunang

Kunang-kunang

Buatku kamu seperti kunang-kunang yang selalu setia berpendar menemaniku dalam gelap.
Kamu kunang-kunang kecilku,setia mengelilingiku dikala sepi melanda.

Dear Langit (7)

Dear Langit (7)

Dear Langit,

Kali ini aku tulis surat ini dari sebuah tempat yang jauh. Tidak perlu kau tahu dimana aku sekarang. Aku sedang butuh waktu menelaah kembali tentang semua perasaanku untukmu.


Jauh darimu adalah sebuah penyiksaan. Rasa cemas selalu menghantuiku, aku takut ketika aku kembali kau tidak lagi mau bertemu denganku. Apakah ini yang namanya obsesi Lang?  Apakah aku mencintaimu atau hanya sebuah obsesiku?




Aku ingin selalu bersamamu, seperti janji yang dulu kau pernah bisikkan padaku ketika kita masih kanak-kanak.


Khayalan

Khayalan

Waktu masih SMP aku sering berkhayal tentang sebuah hubungan cinta yang sempurna. Pacar ganteng, baik hati dan amat sayang padaku. Yang lucu dulu ngekhayalnya lengkap banget. Pokoknya dalam bayanganku, kisah cintaku itu sempurna.


Sekarang, tidak ada lagi sosok sesempurna itu yang aku inginkan sebagai pendamping hidup. Buatku, kelak aku ingin calon pendamping yang menyayangi dan menerima keadaanku. Sosok sempurna tidak menjamin kisah cinta akan terus bertahan lama. Tapi, kalau masih boleh mengkhayal sih pengennya ya yang sempurna :P

Aku seorang guru

Aku seorang guru

Sampai sekarang aku nggak pernah berpikir bahwa akhirnya aku menjadi seorang guru. Dulu, tidak pernah terlintas dalam benakku bahwa aku ingin jadi Guru TK. Semenjak kenal dengan malaikat-malaikat kecil, entah kenapa hati ini luluh. Rasanya berdekatan dengan mereka itu membuat semua hormon bahagiaku keluar.


Ah...malaikat-malaikat kecil itu telah membiusku dengan tawa kecil dan senyum mereka yang amat manis. Biar kata orang anak-anak adalah makhluk yang menyebalkan tapi aku cinta mereka.


Dan sekarang dengan lantang aku ucapkan bahwa aku adalah seorang guru

Secangkir cinta

Secangkir cinta

 Cintamu seperti kopi. Pahit, tapi bikin kecanduan

 

Kamu adalah aroma kopi yang selalu aku nantikan ditiap pagiku

menyesap aromamu seperti candu yang selalu memabukkan

Aku memang tidak suka dengan kopi, tapi karenamu aku jadi tergila-gila dengan aromanya.

Saat malam menjelang, selalu aku harapkan pagi segera tiba karena aroma kopi yang terus membuatku teringat denganmu

 

 

*Efek kacau
Lingkaran tak berujung

Lingkaran tak berujung

Aku tahu rasa ini tak berujung pada arah manapun

Karena kemana pun aku melangkah, tetap saja aku tersesat

Haruskah aku potong lingkaran yang membelengguku?

Agar aku dapat kembali melangkah..

Tapi, aku meragu..

 

Dayaku telah habis dan aku semakin kehilangan arah

Entah sampai kapan terus berjalan tanpa arah

berharap ada sebuah kompas yang dapat menuntunku ke arah yang lebih baik
Aku tersesat menuju hatimu, beri aku jalan yang indah
Dear Someone

Dear Someone

Dear You,


Aku masih disini terpaku akan sebuah mimpi yang pernah kita pikirkan bersama. Terkadang, rasa ragu tiba-tiba hadir menelusup diantara rasa ketidakpercayaan. Sungguh aku terlalu takut jika terlalu lama mencinta, aku tidak akan sanggup saat cinta itu hilang dari hadapanku.


Aku benci dengan apa yang aku rasakan, karena cinta telah membuatku lemah bahkan sekedar untuk menentukan masa depanku. Ah..cintamu telah membuatku lumpuh.




Seluruh saraf otakku membeku, ketika kau sebar racun cintamu


Sambut Hari baru

Sambut Hari baru

Singkirkan semua lelah
Saat kau temukan hal baru yang menggairahkan
Simpan semua tenaga yang kau punya
Agar esok kau mampu hadapi hari baru dengan lebih ceria
Masihkah

Masihkah

Masihkah ada asaku untuk bersamamu?
Masihkah namaku bersemayam disalah satu sekat hatimu?
Masihkah aku mempunyai hak atas cintamu?


Atau aku hanya kumpulan imaji yang terendap

Hentikan aku

Hentikan aku

Hentikan aku jika langkahku menghambat jalan hidupmu
Hentikan aku jika Jejakku masih membekas dihatimu
Hentikan aku jika bayangku menganggu imajimu


Tolong hentikan aku!! Karena aku pun sudah lelah menjadi bayang-bayangmu

Untitled

Untitled

Haruskah aku lalui hari tanpa dirimu?
Kuatkah aku?
Jejak yang kau tinggalkan sudah begitu membekas
Tidak semudah itu hilang dengan tetesan air hujan


Saat rindu datang, pada siapa aku berakhir?


Sepotong Rindu buat Kamu

Sepotong Rindu buat Kamu

Sejak sebelas bulan lalu aku merasa ada yang tidak biasa dengan perasaanku. Rasa ini kian aneh dan membuatku sangat tersiksa. Bagaimana tidak, tiba-tiba aku begitu merindukanmu dan tiba-tiba aku begitu sangat membencimu. Ada apakah gerangan yang terjadi? Yang lebih aneh sering aku merasa ada yang tidak nyaman dalam perutku saat bertemu kamu.


Seperti malam ini, tiba-tiba rasa ingin tahuku tentangmu begitu besar. Diam-diam tanpa kamu tahu, aku sering memperhatikan profil di facebookmu atau terkadang membaca status-status di twitter untuk tahu apa yang kamu lakukan diluar sana.


Apakah aku jatuh cinta? Entahlah...! Karena buatku rasa ini terlalu aneh untuk dapat di mengerti untukku yang awam akan yang namanya cinta. Sejak dulu aku tidak pernah mengenal apa cinta, tapi sejak kamu ada aku merasakan semua gejala-gejala yang namanya jatuh cinta.


Malam ini rasaku untuk ingin selalu dekat denganmu semakin bergejolak, tapi aku harus puas walaupun hanya memandangmu dari balik layar monitorku. Aku tidak pernah punya keberanian untuk bertemu muka denganmu. Rasanya aku tidak sanggup menahan rasa malu saat bertemu denganmu.
Rasa ini

Rasa ini

Dear Langit,

Perlahan rasa ini kian melekat tanpa dapat aku tolak

Memaksa masuk dan mengetuk hatiku yang terdalam

Sungguh rasa ini adalah rasa sederhana

Rasa yang tidak menuntut untuk berbalas
Dear Langit (6)

Dear Langit (6)

Dear Langit,

Apa kabarmu Lang? Aku harap kamu selalu baik-baik saja. Lang...belakangan ini aku banyak berpikir tentang apa yang aku rasakan padamu. Buatku perasaan ini sungguh menganggu, karena kamulah yang selalu mengganggu pikiranku. Entah sampai kapan aku akan pendam perasaan ini. Sampai sekarang aku tak pernah tahu jawabnya.
Lang...bolehkah aku tanya satu hal? Pernahkah kamu merasakan getaran yang sama dengan apa yang aku rasakan saat kau memelukku kemarin? Aku merasakannya Lang, bahkan saat tubuhmu dekat beberapa cm denganku, tubuhku sudah bergetar. Inikah yang disebut jatuh cinta? Aku tidak pernah tahu jawabnya




Kau datang dan pergi o..begitu saja. Semua ku terima apa adanya. Mata terpejam, hati menggumam. Di ruang rindu kita bertemu


Tujuan Hidup

Tujuan Hidup

Semua manusia yang hidup pasti memiliki sebuah tujuan. Entah apa pun itu tujuannya. Tujuan itu berguna supaya kita tahu kemana kita akan menjalankan kehidupan ini. Tujuan hidup setiap seseorang tidaklah sama, tergantung bagaimana orang tersebut menjalankannya.



Tujuan hidup
adalah sebuah kompas besar yang berfungsi menjaga kita dari ketersesatan
Hidup itu selalu berputar

Hidup itu selalu berputar

Bukankah hidup itu selalu berputar seperti roda. Kadang dia bergerak sangat cepat, kadang juga terlalu lambat sampai kita tidak sadar bahwa hidup kita telah berubah. Terkadang putaran roda kehidupan membuat kita berada di puncak, tapi putaran roda kehidupan kadang juga membuat kita berada di posisi terbawah.



Itulah hidup yang harus kita jalani, sesuai dengan apa yang telah di tuliskan oleh Pemutar roda kehidupan. Tugas kita adalah tetap menjalani hidup sesuai dengan kemampuan kita.




Kita tidak akan pernah tahu kemanakah Sang Pemutar roda kehidupan akan menentukan hidup kita.


life is bittersweet

life is bittersweet

Hidup itu ibaratnya coklat, ada rasa manis yang terbungkus dengan getirnya pahit yang membuatnya lebih berwarna. Hidup itu tidak selamanya manis, terkadang ada kepahitan yang bersifat sebagai sandungan-sandungan kecil dalam hidup.
Buatku pahitnya hidup itu seperti selingan dalam menikmati manisnya hidup.


Sekotak coklat memang terlihat menggiurkan, tapi terkadang pahitnya membuat coklat tidak menarik


inginku

inginku

inginku kamu ada disampingku
inginku merengkuhmu dalam pelukku
inginku menjadikanmu yang terakhir
inginku kamu tahu bahwa aku cinta kamu


Sungguh aku tak suka dengan cinta diam-diam ini


Pertiga Malam

Pertiga Malam

Rasa dingin perlahan menelusup diantara pori-pori kulit. Sunyi, sepi dunia dikala pertiga malam menjelang.
Ya Allah yang Maha Penjaga Pagi, terima kasih atas limpahan karunia yang selalu kau berikan. Maafkan jika sebagai hambaMu yang kecil ini seringkali lalai dengan perintahMu.
Ya Allah Yang Maha Pemurah terima kasih atas kesempatan hidup yang diberikan.




Duhai Sang Pemilik Dunia Ampunilah semua kelalaian yang telah kami lakukan


Dear Langit (5)

Dear Langit (5)

Dear Langit,


Lang, maaf kalau beberapa hari ini aku tidak lagi menulis surat untukmu. Lang..bukan berarti aku melupakanmu, hanya saja beberapa hari aku merasakan lelah yang teramat sangat. Aku sedang berada dalam titik jenuh dengan perasaanku padamu.


Tahukah kamu Lang..cinta sendiri itu melelahkan. Aku harus pura-pura untuk tidak perduli dengan perasaanku saat kemarin kau memelukku. Ah Lang...haruskah aku seperti bulan dan matahari yang tidak akan permah bertemu...



Saat rasa ini mendesak masuk, kemanakah rasa rindu ini aku sampaikan?
detik

detik

Tik..tik

Detik jam itu terus berputar tanpa henti. Tanpa lelah dia terus berputar, tidak sepertiku yang diam membeku.


Berapa lama lagi aku harus termenung disini menunggumu, menghabiskan ribuan detik waktu yang menguap perlahan. Lupakah kamu pada janji itu?


Ah..rasanya sudah terlalu lama aku terduduk diam, tanpa gerakan, terpaku memandang detik yang terus berputar.




Apakah memang cinta harus menunggu tanpa ada kepastian?


Menyontek itu.....

Menyontek itu.....

Sekarang ini makin banyak anak-anak yang tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki, alhasil ada beberapa dari mereka yang sedikit melakukan kecurangan alias nyontek.Anak nyontek sebenarnya bukan hal baru sih, cuman akhir-akhir ini lebih banyak saja orang yang melakukannya.


Sebenarnya nggak sepenuhnya salah mereka sih, tapi juga bukan berarti apa yang mereka lakukan itu diperbolehkan. Buatku ada beberapa hal yang akhirnya membikin anak-anak melakukan hal yang curang.


Pertama, sistem pendidikan yang masih berorientasi nilai, akibatnya anak-anak dan orang tua lebih fokus pada pencapaian nilai akhir dibandingkan proses yang terjadi. Kedua, akibat dari sistem pendidikan ini membuat orang tua memberikan tuntutan yang lebih besar terhadap anak-anaknya. Bagi anak yang mampu tuntutan itu sebagai cambuk, tapi bagi anak yang tidak mampu tuntutan itu adalah sumber ancaman. Secara tidak langsung orang tualah yang mengajarkan pada anak untuk mencontek

Saksi Bisu

Saksi Bisu

Tulisan-tulisan itu hanya bisa diam, tidak satu pun pembelaan keluar dari mulutnya





Kanaya terkejut saat melihat halaman terakhir dari majalah yang dia baca. Matanya terbelalak saat dia membaca satu persatu kata yang tersusun dari tulisan itu.


Rasanya Kanaya tidak asing dengan tulisan-tulisan yang terpampang di majalah ini.Bagaimana tidak, ini adalah salah satu tulisan di blognya dan sekarang tulisan ini di muat dalam majalah tanpa persetujuannya bahkan nama penulis yang tertera bukanlah namanya.


"Mbak....mbakkkk." Kanaya tergopoh-gopoh mendekati kakaknya yang sedang asyik menyiram bunga.


"Ada apa sih? Kok kayak orang kebingungan aja?"


"Lihat ini deh mbak." Kanaya menyodorkan majalah yang di bawanya.


"Hm...terus kenapa dengan tulisan ini?"


"Ini tulisanku, orang ini sudah menjiplak dan mengakui sebagai karyanya?"


"Hah..kamu yakin? Mungkin saja ini tulisan dia yang temanya mirip dengan tulisan kamu?"


"Aku yakin mbak...ini sama persis dengan yang aku tulis di blog cuman judulnya saja yang dia ganti, tapi isinya tetap tidak berubah"


"Hmm...jadi begitu? Terus apa yang akan kamu lakukan?"


"Tentu aku akan protes dengan semua ini, jelas-jelas orang ini sudah menjiplak karyaku?"


"Kamu yakin semua orang akan percaya? Lagipula tulisan ini sudah di terbitkan, jadi sama saja tulisan ini sudah diakui sebagai karyanya"


"Tapi aku punya bukti bahwa ini karyaku, aku masih punya salinan aslinya," Kanaya terus kukuh.


"Dek...kalau itu kamu jadikan sebagai bukti, bisa-bisa dia menyerangmu dan bahkan menuduhmu balik bahwa kamu yang menjiplak dia. Soal naskah asli itu gampang, tinggal copy paste beres deh. Semua orang bisa melakukannya"


"Terus aku harus bagaimana mbak? Membiarkan semuanya begitu saja"


"Sudahlah, ikhlaskan saja. Mungkin ini bukan rezekimu, dan satu pelajaran buatmu. Kalau kamu merasa karyamu layak, segera terbitkan!" Pesan kak Dewi sambil menepuk halus punggung Kanaya.


"Oh ya...satu lagi. Berhati-hatilah dalam menyimpan tulisanmu. Kalau merasa itu berpotensi, jangan kamu unggah ke dunia maya. Sudahlah jangan bersedih!!" kak Dewi meninggalkan Kanaya yang sedang meratapi nasibnya.


 Kanaya memandang tulisan di majalah dengan muka masam, terlihat jelas raut kekecewaan di kedua matanya.


"Andaikan tulisan ini bisa jadi saksi?"





Dear Langit (4)

Dear Langit (4)

Dear Langit,

Ini adalah surat adalah surat diam-diam keempat yang aku tuliskan untukmu. Aku tidak perna punya keberanian untuk menyampaikan padamu. Aku terlalu takut kau akan tahu tentang perasaan ini.

Mungkin aku terlihat seperti pecundang yang hanya bisa mencintaimu diam-diam, tapi inilah aku yang masih menganut paham "Wanita itu dikejar bukan mengejar".


Aku sadar Lang, bahwa bagimu persahabatan ini lebih penting dibanding menuruti ego yang nantinya akan  menghancurkan semuanya.





Dalam diam aku merindukanmu



 
Kenangan

Kenangan

Malam ini entah mengapa aku ingin sekali mengintip profilmu di halaman facebook. Rasanya sudah lama aku tidak mencari tahu tentangmu. Aku selalu ingat saat pertemuan pertama kita. Pertemuan yang membuat jantungku berdegub kencang.


Buatku kau dulu adalah pria istimewa, pria yang selalu aku nantikan kehadirannya di setiap hariku. Mungkin terlihat konyol, tapi memang kamulah yang memberiku semangat untuk berangkat kuliah.


Hari ini, entah kenapa aku merindukanmu. Merindukan saat kau balas smsku, merindukan saat aku menunggumu muncul di balik tembok-tembok yang tidak bersuara. Malam ini kamu membuatku mengenang semua tentangmu.


Aku tahu rasaku buatmu telah mati, tapi mungkinkah dapat kembali bangkit? Sudahlah..buatku itu hanya sebuah kenangan. Kenangan yang akan selalu membuatku tersenyum saat melihat foto profilmu.




Saat semua kisah telah berakhir, kini hanya tertinggal seberkas kenangan yang sayang untuk dimusnahkan


dear langit (3)

dear langit (3)

Dear langit,


Aku tidak pernah mengerti kapan perasaan ini tiba -tiba hadir, yang aku ketahui bahwa kau memang sekarang telah berbeda. Itukah yang membuatku jatuh cinta padamu? Sungguh aku tidak mengerti.


Berulang kali aku coba tepis semua rasa semu ini, tapi entah kenapa rasa ini semakin kuat menancap. Ingin rasanya aku rubuhkan tembok besar bernama "persahabatan" itu agar aku bisa dengan leluasa mencintaimu, bisakah aku?


ah...tampaknya tembok itu terlalu kokoh.


Langit, entah sampai kapan aku merindu

dear langit (2)

dear langit (2)

Dear langit,
Andaikan hari ini aku mempunyai sedikit keberanian untuk sedikit memberitahukan perasaanku untukmu. Entah kenapa lidahku selalu kelu saat kau menatapku. Rasanya tubuhku membeku seketika.
Langit, entah sampai kapan aku bisa bertahan supaya rasa ini tidak kian mendalam

Dear langit

Dear langit

Dear Langit,


Maafkan atas segala rasa ini. Sungguh tidak mudah bagiku untuk menepisnya. Tahukah kamu, mencintaimu diam-diam itu sungguh menyiksaku, tapi apa dayaku.
Kamu memang sahabatku, tapi tidak bolehkah ku titipkan sedikit rasa ini? Aku tidak akan berharap banyak, karena ku tahu hampir tak kau sisakan celah untukku.
Padamu Langit, aku titipkan rasa ini





Entah kenapa rasa ini harus hadir diantara persahabatan ini


Kado terindah

Kado terindah

Siang tadi aku mendapatkan sebuah sms mengejutkan, seorang teman memberi kabar bahwa kumpulan cerpen kita bersama lolos dalam lomba dan insya Allah akan diterbitkan.
Ya Allah terus terang aku merinding, karena ini kado paling manis buatku. Sudah sejak lama aku ingin punya buku yang tertulis dengan namaku. Sekarang emuanya tercapai, aku punya buku, meskipun ini proyek bersama, tapi namaku tercetak disana.
Terima kasih ya Allah atas semua nikmatmu

Saat senja

Saat senja

Saat senja tiba, tubuhku melunglai, merindukan desah nafasmu yang membisikkan kata cinta di telingaku.
Ah senja kenapa kau selalu membuatku merindukanyya, membuka kembali ingatan tentang kisah yang telah usang.
Sungguh aku benci senja, karena hadirmu selalu menyiksaku..

Selamat pagi

Selamat pagi

Dinginnya udara pagi menelusup hingga ke tubuh
Menyisakan rasa gemetar di ruas-ruas persendian
Aku sedang di sini
Menyesap segarnya udara pagi
Merapatkan ujung-ujung baju hangatku
Mengusir dingin yang kian menggelitik
Ah..pagi, kau begitu menggoda untuk aku raih
Selamar pagi

Sayang

Sayang

Aku tahu cinta ini tidak akan mungkin, meskipun sudah sekuat apa aku harus berusaha.
Kau tidak terjangkau dan tidak akan pernah dapat aku sentuh
Biarlah rasa ini hanya ada

Would you?

Would you?

If i could be the one, would you make me only one in your heart?
If i could make you laugh, would you love me more?
If i could make you happy, would you make a big smile for me?
if i cried, would you give me a warm hug?
And if i asked would you be mine, would you say yes?

Rinduku

Rinduku

Entah, malam inu aku begitu merindukanmu untuk sekedar mendengarmu berbisik lirih ditelingaku..
Rindu ini mengguncang imajiku
kapankah rasa ini akan terpuaskan?

Musim panas yang dingin

Musim panas yang dingin

Akhir-akhir ini udara kok terasa dingin ya, padahal suhu di luar cukup panas. Kata beberapa orang itu artinya sudah mulai memasuki musim kemarau. Pantas saja beberapa pohon daunnya meranggas.


Hujan pun akhir-akhir ini jarang turun.
Selamat datang musim kemarau..tolong jangan terlalu panas ya

The golden ways

The golden ways

Pagi ini ingin aku sampaikan pada dunia, bahwa masih banyak hal indah yang bisa dicapai tanpa harus menyerah pada keadaan. Jika kamu berpikir bahwa kamu tidak seberuntung mereka, sama artinya kamu tidak percaya terhadap Tuhan dan juga dirimu sendiri.
Yakinlah bahwa kamu itu unik


Semangat

Surat untuk masa lalu

Surat untuk masa lalu

Dear masa lalu,

Aku tahu kamu seringkali menghantui diriku, membuat diriku selalu kalah dan menyerah bahkan untuk membuktikan pada semua orang bahwa aku mampu.
Entah kenapa rasa takut itu terlalu kuat untuk aku tepiskan, bahkan cemooh dan nada-nada sumbang tentangku masih terekam jelas ditelingaku.
Masa lalu, begitu kuatkah kau membelengguku dalam ketidakpercayaan ini, atau hanya diriku yang sebenarnya takut untuk melepaskanmu.
Masa lalu, hari ini aku tegaskan bahwa aku akan membuangmu jauh-jauh dari tubuhku, aku tidak mau teracuni lebih dalam.
Pergilah dan biarkan aku menatap masa depan lebih baik.

Aku butuh waktu

Aku butuh waktu

Tak semudah itu kau ingin aku menghapusmu dari ingatanku.
Aku butuh waktu lama untuk melenyapkan segala komponen tentangmu yang sudah lama terendap.
Sungguh aku bukan komputer yang dapat kau suruh untuk menghapus dengan cepat ingatan tentangmu
Jadi, tolong jangan paksa aku untuk menghapus semuanya

Andai

Andai

Andai aku punya banyak uang
akan aku belikan kau pulau pribadi
Andai aku punya wajah menawan
Akan aku tunjukkan pada dunia bahwa aku menarik
Andaikan aku bisa terbang
Akan aku putari dunia dengan kedua tanganku
Andai aku waras
Sudah lama aku keluar dari pasungan ini
Dibawah sudut langit

Dibawah sudut langit

Pada keheningan malam aku bersimpuh
Merapal semua mimpi-mimpi yang ingin aku bisikkan pada sang Pencipta
Sungguh aku kecil dihadapannya.
Dibawah sudut langit ini aku meminta
Agar diriku masih diberi kesempatan lagi menikmati indahnya langit esok hari


Ya Allah pemilik semesta ijinkan aku meminta
Long holiday

Long holiday

Liburan saatnya refresh semua pikiran dan juga membuang semua energi negatif dalam tubuh. Jadi, ketika telah berakhir energi baru akan muncul

Panggung sandiwara

Panggung sandiwara


Dunia itu nggak jauh beda sama yang namanya panggung sandiwara. Sebagai manusia kitalah yang menentukan kemana arah cerita akan di buat. Bisa manis, pahit bahkan juga hambar. Semua itu tergantung kita.