Kunang-kunang
Buatku kamu seperti kunang-kunang yang selalu setia berpendar menemaniku dalam gelap.
Kamu kunang-kunang kecilku,setia mengelilingiku dikala sepi melanda.
Ad Placement
Buatku kamu seperti kunang-kunang yang selalu setia berpendar menemaniku dalam gelap.
Kamu kunang-kunang kecilku,setia mengelilingiku dikala sepi melanda.
Kali ini aku tulis surat ini dari sebuah tempat yang jauh. Tidak perlu kau tahu dimana aku sekarang. Aku sedang butuh waktu menelaah kembali tentang semua perasaanku untukmu.
Jauh darimu adalah sebuah penyiksaan. Rasa cemas selalu menghantuiku, aku takut ketika aku kembali kau tidak lagi mau bertemu denganku. Apakah ini yang namanya obsesi Lang? Apakah aku mencintaimu atau hanya sebuah obsesiku?
Aku ingin selalu bersamamu, seperti janji yang dulu kau pernah bisikkan padaku ketika kita masih kanak-kanak.
Waktu masih SMP aku sering berkhayal tentang sebuah hubungan cinta yang sempurna. Pacar ganteng, baik hati dan amat sayang padaku. Yang lucu dulu ngekhayalnya lengkap banget. Pokoknya dalam bayanganku, kisah cintaku itu sempurna.
Sekarang, tidak ada lagi sosok sesempurna itu yang aku inginkan sebagai pendamping hidup. Buatku, kelak aku ingin calon pendamping yang menyayangi dan menerima keadaanku. Sosok sempurna tidak menjamin kisah cinta akan terus bertahan lama. Tapi, kalau masih boleh mengkhayal sih pengennya ya yang sempurna :P
Sampai sekarang aku nggak pernah berpikir bahwa akhirnya aku menjadi seorang guru. Dulu, tidak pernah terlintas dalam benakku bahwa aku ingin jadi Guru TK. Semenjak kenal dengan malaikat-malaikat kecil, entah kenapa hati ini luluh. Rasanya berdekatan dengan mereka itu membuat semua hormon bahagiaku keluar.
Ah...malaikat-malaikat kecil itu telah membiusku dengan tawa kecil dan senyum mereka yang amat manis. Biar kata orang anak-anak adalah makhluk yang menyebalkan tapi aku cinta mereka.
Dan sekarang dengan lantang aku ucapkan bahwa aku adalah seorang guru
Cintamu seperti kopi. Pahit, tapi bikin kecanduan
Aku tersesat menuju hatimu, beri aku jalan yang indah
Dear You,
Aku masih disini terpaku akan sebuah mimpi yang pernah kita pikirkan bersama. Terkadang, rasa ragu tiba-tiba hadir menelusup diantara rasa ketidakpercayaan. Sungguh aku terlalu takut jika terlalu lama mencinta, aku tidak akan sanggup saat cinta itu hilang dari hadapanku.
Aku benci dengan apa yang aku rasakan, karena cinta telah membuatku lemah bahkan sekedar untuk menentukan masa depanku. Ah..cintamu telah membuatku lumpuh.
Seluruh saraf otakku membeku, ketika kau sebar racun cintamu
Ad Placement