Remaja dan Social media

Remaja dan Social media

Tidak dipungkiri bahwa perkembangan sosial media begitu pesat. Siapa yang tak kenak facebook, twitter dan lain-lain? Sepertinya hampir semuanya tahu. Yap...demam facebook dan twitter memang menjadi sebuah fenomena yang panas.


Fyuh..belakangan saya rada miris membaca beberapa status fesbuk milik keponakan saya yang notabene masih tergolong remaja, dan beberapa juga masih kategori anak-anak. Status mereka sungguh membuat saya terperangah dan hanya mengelus dada. Seperti contoh kedua keponakan saya, sebut saja A dan B. Mereka berdua adalah bersaudara, tapi entah mengapa akhir-akhir ini status fb mereka berubah menjadi makian antar saudara, terus terang jengah bacanya, walaupun saya tahu bahwa mereka masih tergolong ababil. Sesekali saya coba untuk coment dan mengingatkan, tapi tidak pernah digubris. Sepertinya memang sudah biasa saling memaki. Yang bikin saya heran, apa iya bapak ibunya nggak membaca status anaknya yang demikian?


 


hmmm...sepertinya memang susah menjadi anak yang hidup di era digital, dan orang tua harus rajin mendampingi



Etikanya orang tua bisa menjelaskan kepada anak bahwa tidak semua emosi atau perasaan diungkap kedepan publik.




 


Skenario Tuhan yang sangat Indah

Skenario Tuhan yang sangat Indah

Selamat siang semuanya....


Alhamdulilah, hanya itu yang bisa saya ucapkan. Rupanya Allah mulai menunjukkan lagi yang namanya keindahan dibalik kegagalan yang dulu. Nggak kerasa saya sudah hampir dua bulan mengajar di TK.


Terus terang pengamalan mengajar saya masih sedkit, dan saya tidak banyak tahu tentang kurikulum. Yap...di TK saya layaknya pengamat, saya sangat senang mengamati tingkah anak-anak dari hari ke hari, dan akan terlihat siapa anak yang tidak terlihat seperti biasanya, dan kadang saya mengobrol dengan anak-anak sambil mencari tahu banyak tentang keluarganya.


Kemarin saya sempat jiper alias nggak semangat, bukan karena saya lelah mengajar hanya saja kendala transportasi, berhubung saya nggak bisa naik kendaraan sendiri alhasil tiap hari diantar jemput. Sempat berniat keluar dan mencari sekolahan yang dekat dengan rumah, tapi ntah kenapa nggak bisa PD untuk buat lamaran pekerjaan, seperti ada penghalang.


Dan...subahannallah ternyata semua itu ada jawabannya, kemarin saya sempat baca koran dan disitu ada sebuah workshop untuk guru TK/PG yang dilakukan sebuah sekolah kenamaan, saat membaca saya hanya bisa membatin hmm, pengen ikut tapi kok ya gimana. Rupanya Allah mendengar doa saya, siangnya kepala sekolah mengumumkan bahwa guru-guru akan diikutkan ke workshop itu. Wah....betapa senangnya. Seumur-umur nggak pernah ikutan workshop mana gratis pula :D


 


Dan yang lebih indah lagi, tadi sepupu saya bilang, bahwa nanti ketika raportan saya disuruh berbicara didepan semua wali murid untuk memberikan sedikit gambaran tentang pendidikan yang pas untuk perkembangan anak. Terus terang saya kaget dan juga senang, ya ini beban moral yang cukup berat,, karena saya belum pernah berbicara didepan orang banyak, dan saya tipe orang  yang demam panggung :)). Rupanya Allah ingin bahwa sudah saatnya saya menjadi tokoh depan layar, bukan lagi tokoh dibalik layar yang hanya menyampaikan ide lewat tulisan...


 


Mohon doanya teman-teman..karena saya masih takut untuk berbicara didepan umum

Sepertinya anak-anak jaman sekarang lebih cepat dewasa

Sepertinya anak-anak jaman sekarang lebih cepat dewasa

Malam semua.....


Tiga hari yang lalu, dua murid saya yang perempuan membuat kehebohan dikelas. Sebut saja namanya erin dan Yuli. Dua gadis kecilku ini biasanya jadi anak yang pendiam dikelas, tapi belakangan mereka berubah gara-gara seorang daffa. Ya mereka jadi senang berlarian kesana kemari sambil ngejar-ngejar daffa belum lagi memililih tempat duduk yang dekat dengan daffa Setiap istirahat, saat daffa tak ada pasti akan bertanya kemana daffa?


Yang bikin saya sedikit tertawa adalah pernyataan erin yang bilang bahwa daffa itu guantengg. Belum lagi gelar jagoan yang disematkan pada daffa. Dan mau tahu gimana sikap daffa? dia hanya tenang-tenang saja :D


 


Doh..ternyata anak-anak jaman sekarang sinyalnya terhadap cowok cakep lebih cepat daripda kita yang dewasa.

Untuk Kamu yang disana

Untuk Kamu yang disana

Untuk kamu yang disana
berapa lama lagi aku harus menunggu
sebuah kabar darimu
sebuah jawaban dari banyak pesan yang aku tulis padamu
Begitu sibukkah dirimu hingga tak lagi menganggap pesanku penting?
ahh...aku benci dengan semua rasa ini
rasa yang membuatku semakin terjebak
dan tak dapat ku hentikan


hei...kamuuuuu!!!!

dengarkan aku sekali saja
Essensi Belajar

Essensi Belajar

google.com

Suasana I:


Lisa :Mbak aku sekarang stress?


Aku: Lah napa stress?


Lisa: Nilai-nilaiku jelek mbak, apalagi raport sisipan dohh. Bingung aku sapa ya mbak yang nanti ambil raportku?


Aku: Ya orang tuamu lah, masak orang lain


Lisa: Wah nggak berani mbak, nanti aku dihajar ibuku, trus diusir pula


Aku:Lah emangnya ibumu sejahat gitu?


Lisa: iyooo mbak, kalau dah marah soal nilai aku bisa dihajar habis-habisan dah gitu pernah ampe diusir. semua nilaiku loh harus dapat nilai 10.Dah gitu aku harus ikut banya kmacam-macam les. fyuhhhh pokoknya bosen


Aku: wew segitunya (geleng-geleng kepala)


 


Suasana II


Niko: Dohhh nilaiku kurang dikit lagi ni. Orang tuaku bisa marah


Aku: Lah kan udah bagus gini?


Niko: Nggak mbak, kalau aku nggak bisa lulus dari les ini cepet-cepet nanti ku disuruh bayar sendiri sama ortu


Aku: Whattt? masak segitunya


Niko: Iyo...papaku tu sukanya gitu. Dah gitu aku  nggak boleh bolos les padahal ngantukkkk


aku: geleng-geleng kepala


 


Cerita di atas itu merupakan curhatan beberapa temen les yang notabene masih anak SMP semua, berhubung saya lumayan tua jadinya mereka curhat ke saya. Yap..saat dengar curhat seperti ini rasanya kok ikutan miris ya. Sepertinya orang tua sekarang sedang trend untuk bikin anaknya pusing tujuh keliling dengan berbagai tuntutan. Bayangkan hampir semua teman les saya yang SMP itu mengikuti 3-4 les sehari,  belum lagi bimbel disekolah. Dan rata-rata dari mereka sampai ditempat les dengan keadaan lelah.


Fyuhh...sepertiny susah sekali jadi anak jaman sekarang, tiap hari mereka harus dijubeli dengan banyak les-les, kalau SMP sih masih mending. Lah ini muridku di TK sudah banyak yang ikut les calistung. Yap, beberapa orang tua muridku seringkali mengecheck hasil pekerjaan anaknya, dan ada pula yang memprotes kalau anaknya diajarin lebih banyak bermain. 


Sebenarnya kondisi ini bukan sepenuhnya salah orang tua, tapi karena di negara kita nilai itu amatlah penting, bahkan dalam dunia pekerjaan. Orang tua akan sangat marah jika nilai matematika anaknya turun dibandingkan melihat nilai agamanya bagus, dan orang tua lebih marah jika nilai Ipany turun daripada nilai pelajaran bahasa olahraga bagus. Orang tua sekarang lebih menuntut nilai anak-anaknya bagus bahkan cenderung memaksa, dan mereka ini tidak menyadari bahwa anak merasa tertekan dan akhirnya menghalalkan berbagai macam cara untuk memenuhi tuntutan orang tuanya..Orang tua seringkali lupa bahwa essensi belajar itu adalah perubahan terjadi menyeluruh, jadi belajar yang baik bukan hanya aspek kognitif saja yang berubah, tetapi seharusnya aspek-aspek yang lain juga berubah seperti karakter dan lainnya.



Essensi belajar adalah bagaimana perubahan itu terjadi menyeluruh pada semua aspek dan bukan hanya perubahan pada satu aspek.


Kamu memang tidak bisa dimengerti

Kamu memang tidak bisa dimengerti

lima hari menghilang tanpa kabar, sungguh menjemukan. Lelah? mungkin itu yang sekarang aku rasakan. Lelah menunggu kabar darimu. Kamu seperti menghilng begitu saja, dan meninggalkanku dengan beribu tanya. Akankah novemberku kembali dihiasi mendung. Kalau memang kau ingin berakhir maka akhirilah dengan baikkkkk


Aku cuman dimengerti
Aku tu rindu kamu !!!

Aku tu rindu kamu !!!

Hiks...menghilang gitu aja tampa kabar? sms nggak dibalas? Tahu nggak sih aku rindu kamu bee.....rindu banget. Banyak cerita yang ingin aku bagi sama kamu. ya sudahlah bee...smoga kamu selalu sehat :)