(Book Review) Gravity

(Book Review) Gravity

What's meant to be in your life
Will Always gravitate back to you 

Judul: Gravity
Penulis: Rina Suryakusuma
Genre: Metropop
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jml. Halaman: 323 halaman

*****

Blurb:


Cecilia selalu merasa ia dan Declan seperti magnet yang tarik-menarik, tetapi kecintaan Declan untuk travelling dan profesinya sebagai fotografer membuat pria itu meninggalkan Cee. Lama -kelamaan kehadiran Declan mulai terasa hanya sebatas suvenir, foto, dan pesan singkat.

Hingga suatu hari, pertemuan yang tak sengaja dengan Bernard, menggoyahkan Cee. Sang Bussiness analyst memesona hati Cee dengan sosoknya yang ada ketika Declan selalu meninggalkannya.

Dan, ketika Cee nyaris yakin dengan perasaannya terhadap Bernard, Declan kembali mencoba memenangkan hati Cee.

Cee bimbang, namun seperti gravitasi, semua orang yang sudah digariskan ada dalam hidupmu, akan selalu kembali padamu. Tapi, benarkah akan selamanya seperti itu?
***
(Blog Tour + Give Away) Zodiac Date: Kisah Kencan Kasih Tak Sampai

(Blog Tour + Give Away) Zodiac Date: Kisah Kencan Kasih Tak Sampai



Holla para pembaca,

Alhamdulillah akhirnya mendapatkan kesempatan juga menjadi host dalam blog tour buku Zodiac Date: Kisah Kencan Kasih Tak Sampai oleh Acha Salim terbitan Transmedia. Ini kali pertama saya dipercaya menjadi seorang host. Rasanya bahagia banget. Melalui rangkaian blog tour ini saya bisa mengenalkan blog saya kepada khalayak ramai

Ehm…kayaknya nggak usah kebanyakan prolog deh.

Pertama kali melihat cover buku Zodiac Date ini yang super unyu dengan ilustrasi seorang lelaki yang matanya penuh cinta saya sudah mendapat gambaran bagaimana isi buku ini. Pastinya sih tidak seserius judulnya. Covernya didominasi warna hitam dengan warna tulisan berwarna merah muda penuh cinta ditambah 12 lambang zodiac yang makin membuat cover ini Eye Catchy.

Sebelum masuk ke pembahasan inti. Yuk, kita intip dulu penampakan buku dan blurb-nya. 
Book Review: Notasi

Book Review: Notasi

Dokpri


Judul Buku   : Notasi
Penulis         : Morra Quatro
Penerbit       : Gagas Media
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2013
Tebal            : 290 halaman

Blurb:
Rasanya, sudah lama sekali sejak aku dan dia melihat pelangi di langit utara Pogung. Namun, kembali ke kota ini, seperti menyeruakkan semua ingatan tentangnya; tentang janji yang terucap seiring jemari kami yang bertautan.
"Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungi kamu lagi."

 Itulah yang dikatakannya sebelum dia pergi. Dan aku mendekap erat-erat kata-kata itu, menanti dengan harap. Namun, yang datang padaku hanyalah surat-surat tanpa alamat darinya. Kini, di tempat yang sama, aku mengurai kembali kenangan-kenangan itu.



****
Review:

Jujur, awal saya membeli novel ini karena saya tertarik dengan cover depannya yang vintage, walaupun saya bukan penyuka barang-barang antik. Tapi, cover depan yang sederhana itu terlihat unik. Alasan kedua saya membeli buku ini adalah ini kali pertama saya membaca karangan Morra Quatro ini. Bukannya, saya tak kenal dengan nama penulis ini. Hanya saja, saya lebih saat itu lagi jenuh membaca buku romance.

Buku ini cukup lama nangkring di rak buku. Saya punya kebiasaan menyisakan buku yang saya anggap 'bagus' untuk dibaca belakangan dan kebetulan ketika membeli buku ini saya sedang menulis novel dengan pov 3. Dengan alasan novel ini menggunakan pov 1. Jadi, saya menunda membacanya.
Sunset in Weh Island

Sunset in Weh Island

n


Judul: Sunset In Weh Island


Penulis: Aida M.A


Penerbit: Bentang Pustaka


Jumlah Halaman: 246 halaman




Cinta dan percaya adalah dua hal yang saling berhubungan. Kita tak cukup memelihara percaya untuk dapat mencintai seseorang, tapi ketika kita mencintai maka kita harus mempercayainya (Sunset in Weh Island)



Novel bergenre romance ini menceritakan perjalanan Axel, pria kelahiran Jerman ke Indonesia setelah kepercayaannya dikhianati oleh Marcel sahabatnya. Petualangannya ke Indonesia membuatnya bertemu Mala, gadis aceh pemilik salah satu cottage di pulau Weh.


Bersama Mala, Axel tidak hanya diajak menikmati keindahan Pulau Weh. Tapi, Mala juga merubah pandangan skeptisnya tentang cinta. Hingga pada akhirnya, bunga-bunga cinta menyapa dua insan berbeda negara.


Novel sepanjang 246 halaman ini banyak mengeksplorasi tentang keindahan pulau Weh dengan detail yang memikat. Bahkan, saya yang baru pertama kali dengan nama Pulau Weh mendadak ingin berkunjung ke sana untuk membuktikan keindahan pesona kota sabang. Novel ini juga ingin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pesonal alam yang luar biasa untuk dieksplorasi.


Buat saya, Novel kedua mbak Aida ini lebih matang. Walaupun tetap dengan ciri khasnya yaitu alur sederhana. Dengan piawai, Aida M.A mampu mengemasnya menjadi novel manis yang berfilosofi. Terbukti dengan, beberapa perumpamaan-perumpamaan sederhana yang diselipkan dalam dialog. Permainan diksi yang digunakan juga sederhana, mudah dimengerti bagi pembaca remaja.



Berbicara soal karakter, Aida M.A mampu menciptakan benang merah di antar setiap tokoh, sehingga terlihat  hidup di seluruh jalan cerita. Okeh, saya akui saya suka Axel :D


Satu kata, novel ini mampu membuat dada saya hangat setelah membaca.





Looking for Mr. Kim (Resensi)

Looking for Mr. Kim (Resensi)

 


 

 

Judul                      Looking For Mr.Kim

Penulis                   : Aida M.A

Penerbit                : Bentang Belia

Tebal Halaman     : 141 Halaman

Berawal dari keinginan Wika untuk mencari tahu keberadaan Ayah kandungnya, membuat dia nekat pergi ke Korea sendirian. Dengan berbekal uang tabungan dan nama, dia bertekad untuk menemukan Mr. Kim


Untung saja dia bertemu Bagas, warga Indonesia yang berkuliah di Korea. Bersama Bagas, Wika menyusuri  daerah-daerah di Korea. Tujuannya hanya satu menemukan Kim Tae Wo.




Dalam hidup selalu ada Takdir yang kerap kali mendewasakan kita



Looking For Mr. Kim adalah sebuah novel dengan genre remaja.  Novel ini menceritakan tentang perjalanan Wika ke Korea untuk mencari sosok ayah kandungnya,


Kelebihan novel ini, penulis mengambil sisi lain dari kehidupan remaja, di mana yang diangkat tidak melulu tema cinta (menye-menye :D).  Sosok Wika yang diciptakan penulis cukup menggambarkan bahwa tidak selamanya remaja mengalami kelabilan saat mencari jati dirinya.


Kelebihan lain dari novel ini,  penulis dengan apiknya menggambarkan sisi-sisi lain Korea, kebudayaan, dan juga bahasanya. Terlihat bahwa penulis melakukan riset yang matang.


Kekurangannya, novel ini endingnya menggantung. Mungkin ini trik dari penulis agar dia bisa membuat sekuelnya.


Satu Kata Satu Rasa (Sebuah review)

Satu Kata Satu Rasa (Sebuah review)

Gambar

Nama Buku :  Satu Kata Satu Rasa

Penulis         : Tody Pramantha

Publisher    : Nulis Buku

Terkadang cinta dan kebahagiaan tidak selalu beriringan



Cinta itu seperti sekotak permen beraneka rasa

Satu Kata Satu Rasa adalah sebuah buku berisi kumpulan sajak. Sajak-sajak dalam buku ini lebih banyak menyajikan tentang kehilangan, kepedihan, dan kenangan.


Yang saya suka dari buku ini adalah diksinya yang sederhana tapi mampu membuat saya seolah berada di dalamnya.


Sang Penulis dengan piawai membuat kita terhanyut saat membaca lembar demi lembar, seolah kita sedang menikmati sekotak permen dengan aneka rasa. Merasakan sedih, jatuh cinta, atau tersenyum meringis.




"Maukah kau menjadi sepasang doa yang saling menjaga dimana detak nadimu dan hembus napasku melebur menjadi satu; --dalam ikatan cinta."


(Sepasang Doa-Satu Kata Satu Rasa)