Happy New Year

Happy New Year

Beberapa jam lagi pergantian tahun akan segera terjadi, sedangkan mataku tidak bisa diajak berkompromi. Sepertinya malam ini akan dirayakan di atas tempat tidur, berteman dengan guling dan bantal :D
Selain itu, saya tak terbiasa begadang sih.
Yah, sepertinya beberapa postingan cukup untuk merayakan pergantian tahun.


Selamat tahun baru semua, semoga tahun depan lebih baik :)

Penghujung Tahun

Penghujung Tahun

Tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas

Kutanggalkan semua kenangan tentangmu
Membiarkannya luruh bersama nyeri di petak-petak hatiku
Menghamburkan serpihan luka yang terkadang masih saja menggores hati
Membiarkan hujan kembali turun di mataku
Lalu dengan cepat kutenangkan badai di hati dengan senyuman

Selamat jalan 2012
Kuharap kesedihan tak lagi menghampiri
Karena kuyakin, akan ada harapan baru di depan sana --menanti.
Sekarat

Sekarat

Sesekali aku bertandang pada kuburan kenangan di sudut hatiku
Mengenang bagaimana dulu cinta bersemi menyerupai kuncup-kuncup bunga tulip yang siap mekar
Merasakan bagaimana dadaku berlompatan ketika kita berdekatan.
Sayangnya, kini taman-taman bunga itu lebih menyerupai kuburan; sepi.
Semua kenangan telah mati; tergeletak tanpa nyawa.
...Dan aku sekarat karena cinta

Tentang Jarak

Tentang Jarak

Well, beberapa hari ada seseorang yang memintaku mengulas tentang jarak dalam sebuah hubungan.
Baiklah, saya akan coba menuliskannya, semoga postingan sederhana ini bermanfaat.


Jarak, semacam jeda supaya rindu tetap terjaga (@R_khairani)


Dalam hubungan cinta, tak dapat dipungkiri bahwa ada kebutuhan untuk saling memiliki.  Sebab pada dasarnya,   ketika kita menjalin hubungan cinta itu sama artinya memiliki seseorang untuk bersama-sama menjalani hidup.


Lalu bagaimana dengan jarak? Bagaimana cara kita agar cinta tetap terjaga?
Jawabannya komitmen kita terhadap pasangan.



Bukankah, ketika kita memutuskan untuk menjalin hubungan jarak jauh sudah berarti menerima setiap kondisi yang akan terjadi? Nah, sekarang bagaimana menjalaninya dengan komitmen yang sudah dibuat.
Sejauh apapun jarak membentang, jika kamu punya komitmen dengan pasangan, itu bukan halangan.


Satu hal yang juga penting. Jalinlah komunikasi. Karena dengan komunikasi yang baik. Kehangatan akan tetap tercipta.


Sekian.

Wanita

Wanita


Seorang wanita pandai menyimpan bara dalam dada, menguncinya rapat-rapat. Sebelum akhirnya berubah menjadi kobaran api yang membara.


You can ask me anything

You can ask me anything

Holaaa,
Apa kabar semua?

Oke, pada postingan malam ini saya memberi kesempatan buat para pembaca atau siapa pun bertanya kepada saya. Apa aja. Kalau saya bisa jawab, pasti saya jawab.
Pertanyaan kalian bisa kalian tulis di bawah postingan ini.

Voila, jangan takut untuk bertanya ya :)

Salam hangat,

Luphyta
Sedang Flu

Sedang Flu

Musim penghujan datang, flu mulai berdatangan. Yuk, siapkan amunisi sebelum kena flu seperti saya.


Sory, blognya belum terupdate. Diriku lagi flu.


:)

Delapan Desember

Delapan Desember

Delapan Desember,

Di mana Tuhan melahirkanku ke dunia

Delapan Desember,

Di mana Tuhan menitipkan banyak berkah dan harapan di hari kelahiranku

Delapan Desember,

Di mana kedua orang tuaku tersenyum menyambut kedatanganku di dunia

Delapan Desember,

Di mana aku bisa melihat dunia untuk pertama kalinya

 

Delapan Desember Dua Ribu Dua Belas,

Ketika semua doa dipanjatkan untukku
Happy Birthday To Me

Happy Birthday To Me

ucapan selamat ulang tahun



Hari ini usiaku tepat 28 tahun. Tak ada perayaan khusus.  Cukup merayakannya dengan sebuah tulisan untuk mengabadikan kenangan hari ini.


Bangun tidur disambut oleh dua sms dari seorang teman dan keponakan, lalu pergi bersepeda berkeliling komplek. Cukup sesederhana itulah caraku memaknai hari kelahiran.


Tahun ini, aku telah melewati banyak hal hebat, bertemu dengan orang-orang baru yang luar biasa. Begitulah cara Allah membahagiakanku.


Terima kasih buat semua teman, sahabat yang memberikan banyak doa dan ucapan pagi ini. Semoga semua doa-doa yang kalian panjatkan dikabulkan oleh SWT.


Selamat ulang tahun untuk diriku,


Semoga Allah selalu menguatkan hatimu, memberi kesehatan, selalu tersenyum.



Surabaya, 08-12-2012

Percakapan malam dengan hati

Percakapan malam dengan hati

Aku  terluka.


Lagi?


Huft, terlalu sering ya aku patah hati?


*tertawa


Apa yang kau tertawakan?


Kepolosanmu itu...


Kepolosan, maksudmu?


Maaf, bukan bermaksud mengejekmu.  Hanya saja, buatku kamu terlalu polos. Kamu terlalu baik  kepada semua orang.


Apakah itu salah?


Tidak, Dear. Hanya saja kamu harus lebih belajar untuk mawas diri. Tak semua orang bisa membalas kebaikanmu.


Aku harus berubah?


Sure, semua orang butuh berubah. Bukankah kamu tak ingin tersakiti lagi? Aku perhatikan kamu masih diam-diam mengaguminya, benarkan?


*menghela napas


Oke, jujur aku masih diam-diam mengamatinya. Entahlah, susah buatku untuk melupakan dia.


Why? Bukankah dia sudah tak lagi mengingatmu, bahkan tak berniat menghubungimu.


Kupikir rasa itu masih tersisa di sudut hatiku. Aku tahu dia tak lagi memperdulikanku lagi, tapi rindu ini selalu mendesak keluar. Lalu aku bisa apa?


Bisa melupakannya. Gampang, kan?


Tak semudah itu aku melupakannya. Ada kebiasaan yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.


Bukan tak bisa. Hanya saja kamu yang masih menggenggamnya terlalu erat. Longgarkanlah, biarkan dia pergi.


Haruskah?


Harus. Jika kamu terus menengok ke belakang, kamu sudah melewatkan beberapa pria baik untukmu.


Kamu layak dapat yang terbaik


(Percakapan menjelang malam dengan hati)

GA Ya Allah Beri Aku Kekuatan

GA Ya Allah Beri Aku Kekuatan

Mereka Panggil Aku Robot


 ya-allah-beri-aku-kekuatan

Pernahkah kalian merasakan bagaimana jika salah satu organ terpenting dalam hidup kalian digantikan fungsinya oleh benda ciptaan manusia?


Itulah diriku.


Mungkin kalian yang pernah bertemu diriku pasti bertanya “Bagaimana bisa?” Apalagi kalau melihat fisikku yang terlihat sehat dari luar.


Ah, andaikan kalian mengerti bagaimana keadaanku sebenarnya.


Aku adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Menurut ibuku, sejak dalam kandungan tak ada yang salah dengan perkembangan tubuhku bahkan ketika lahir. Seluruh anggota tubuhku lengkap, tanpa cacat. Hanya saja, kata mami berat badanku berbeda jauh dari kedua kakakku, yaitu 2,7 kg. Jadi, ketika melahirkanku mami tidak sesakit ketika melahirkan kakakku.


Mami menyusuiku hanya dua bulan, sebab kata mami aku selalu menangis saat disusui, dan cepat berhenti. Tubuhku juga sangat kurus, tak ada kenaikan berat badan. Tubuhku ketika bayi memang sangat rentan. Hampir setiap minggu mami selalu membawaku ke dokter. Kondisi ekonomi keluarga juga sedang tidak baik, jadi mami hanya membawaku ke dokter umum.


Suatu hari perutku kembung, karena setiap pergi ke dokter umum tak mendapat penjelasan yang pasti. Mami membawaku ke dokter penyakit dalam. Bagaikan disambar petir, Mami dan papi mendapatkan vonis yang menakutkan. Aku didiagnosa kelainan jantung bawaan.


Dokter merujuk kami ke RSUD yang ada di Surabaya. Di sana aku mendapatkan pemeriksaan lengkap. Dokter menyuruh agar aku segera dioperasi. Mami dan papi menolak. Usiaku saat itu masih terlalu kecil, 6 bulan. Selain itu kami terbentur masalah biaya. Dengan berat hati mami memutuskan membawaku pulang.


Papi yang seorang anggota Polisi mendapat tugas untuk berangkat ke Papua selama setahun. Sungguh, berat perjuangan mami. Ketidakhadiran papi dan harus mengurus tiga anak yang masih kecil.


Sebagai anak sakit, mami dan papi begitu menjagaku. Aku tak boleh main jauh-jauh, bahkan sekedar bermain dengan temanku. Masa kanak-kanakku banyak aku habiskan sendirian. Jangankan untuk main, berjalan beberapa langkah napasku sudah terengah-engah.


Kenaikan kelas dua tiba. Mami kembali mendapat surat dari rumah sakit. Dokter memintaku agar segera melakukan pemeriksaan. Karena letak rumah yang jauh dari rumah sakit, kami harus berangkat pagi-pagi.


Aku kembali melakukan serangkaian pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diketahui lubang di jantungku semakin besar, kalau tidak segera dioperasi akan membahayakan nyawaku.


Ternyata sebelum dilakukan operasi, ada rangkaian pemeriksaan yang harus kembali aku lakukan. Gigiku harus bersih, jadi semua gigiku yang terlihat gigis, lubang harus dicabut. Selesai dengan pemeriksaan gigi, aku kembali dirujuk ke THT. Diketahui aku terkena amandel. Mau tidak mau aku harus melakukan operasi amandel.


Usiaku saat itu 7 tahun, beruntung aku menjadi anak yang kuat. Kalau lelah dengan pemeriksaan, biasanya aku menangis. Dan sabar mami selalu membisikkan doa dan menyemangatiku. Satu kata-kata mami yang selalu kuingat, “Kalau merasa sakit berdoalah, maka Allah akan menghilangkan sakitmu,”


Operasi amandel berjalan lancar, dokter  THT menyatakan bersih. Aku pun mulai masuk RS lagi untuk persiapan operasi utama. Sebelum operasi utama tiba, lagi-lagi aku melakukan serangkaian pemeriksaan.


Yang paling menyakitkan buatku adalah katerisasi. Kedua pahaku dibius, lalu dokter memasukkan dua buah kawat panjang melalui paha hingga jantungku. Rasanya sangat sakit, tapi hebatnya aku tak menangis. Selama katerisasi, dokter mengajakku bercakap-cakap. Terakhir, dokter menyemprotkan cairan panas ke dalam jantungku. Aku hanya meringis menahan panas.


Semua pemeriksaan telah selesai, aku pun siap dioperasi. Ah, aku paling benci disuntik dan dimaksukkan ke dalam ruangan pra-operasi. Mami dan papi tak ada di sana. Aku hanya bisa menangis.


Hari operasiku tiba, kata mami berlangsung lama. Mulai dari pukul 08.00-16.00. Saat keluar dari ruangan operasi, aku seperti robot dikelilingi banyak kabel.


Operasi bisa dibilang berhasil, aku sudah bisa merasakan perubahan baik dalam tubuhku. Di hari keempat di ruang ICU, tiba-tiba tekanan darahku menurun, aku kehilangan kesadaran. Beruntung aku bisa selamat. Tapi, keesokan harinya tekanan darahku kembali menurun, aku kembali kehilangan kesadaran.


Menurut dokter, jantungku tidak kuat memompa darah hingga detaknya tidak sempurna seperti manusia normal lainnya. Untuk itu, dibutuhkan  alat pacu jantung untuk menormalkannya. Aku kembali dioperasi untuk ketiga kalinya.


Yah, hingga sekarang alat pacu jantung itu masih tersimpan rapi di jantungku.  Bahkan aku punya dua: satu di perut, satu lagi di dada. Setiap 8-10 tahun, pacu itu harus diganti kalau tidak detak jantungku akan kacau.


Robot


Panggilan itu sudah biasa aku dengar sejak jaman sekolah, teman-temanku suka memanggilku begitu. Marah? Pasti.


Masa-masa awal pake pacu ini aku mengutuk Allah yang tak adil. Aku sempat ingin mengakhiri hidupku, karena tak ingin membuat kedua orang tuaku terbebani, dan aku sudah muak dengan perlakuan orang.


Sekarang?


Aku paling bersyukur. Allah menitipkan kasih sayangnya lewat sakitku ini. Tak kupedulikan lagi cemoohan orang. Biarlah, bukankah Allah sudah menentukan jalan yang terbaik untukku.


Kalian tahu, aku terlihat lebih sehat dari orang-orang normal.


 



 

 

Someone Like You

Someone Like You

Berulang-ulang potongan lirik lagu yang dipopulerkan oleh adele ini bergema di telingaku.  Lirik lagu ini seolah memberikan semangat baru, bahwa kelak aku akan menemukan seseorang yang lebih baik darimu. Ya, pasti.


Insya Allah



Kepada Kamu yang masih saja bermain-main di benakku,


Semoga kamu selalu bahagia dengan pilihanmu.





Nevermind I'll find someone like you


Ya Allah Berikan Aku Kekuatan (Sebuah Review)

Ya Allah Berikan Aku Kekuatan (Sebuah Review)

ya-allah-beri-aku-kekuatan


Judul Buku         : Ya Allah Beri Aku Kekuatan


Penulis                 : Aida MA


Penerbit              : Quanta


Tebal Halaman : 345 Halaman




Allah menciptakan hati wanita dengan kekuatan hebat, walaupun berungkali didera rasa sakit dan cobaan



Buku Ya Allah Beri Aku Kekuatan berisi kisah nyata para wanita yang diuji.  Sang Penulis, Aida MA menuliskan setiap kisah dalam bentuk apik, seperti membaca kumpulan cerpen. Saat membaca buku ini saya seperti membaca sebuah cerita. Di setiap cerita yang disajikan, ada banyak ayat-ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai pembahasan, sehingga ada pengetahuan baru buat pembaca, terutama soal agama.


Ditengah kejenuhan saya membaca buku fiksi. Buku ini sangat menghibur, membuat saya terhenyak, meneteskan airmata hingga halaman terakhir. Rasanya ada kekuatan baru yang membuat saya lebih bersyukur menjalani cobaan dari Allah.


Tak hanya itu, buku ini memberikan gambaran betapa Allah menciptakan wanita dengan sebuah kelebihan, yaitu hati yang tegar walaupun berulangkali didera cobaan dan rasa sakit.


Ada banyak pelajaran yang bisa saya petik di dalamnya, tentang pernikahan, keluarga, ketegaran ketika mendapatkan cobaan.  Sesudah membaca buku ini, saya sedikit merenung dan sedikit malu. Beberapa hari ini saya mewek karena patah hati, ternyata di luar sana ada banyak wanita tegar ketika diuji yang lebih berat.


Ya Allah, ampunilah hamba yang masih terkadang berprasangka.


 Satu kata untuk buku ini, benar-benar memberikan pencerahan bagi kita para wanita :)




Tidak ada sebaiknya pertolongan, kecuali dari Allah SWT


Lengkungan Senyum di bibir Pelangi

Lengkungan Senyum di bibir Pelangi

Kemarin, aku menemukan sang pelangi berubah menjadi abu-abu

warna-warna yang biasa menyelimutinya luruh bersama rinai hujan yang berjatuhan dari langit

Pelangiku kehilangan senyumannya

 

Kucoba bertanya padanya tentang,  "ada apa gerangan?"

Dia, diam seribu bahasa

Pelangiku membisu

 

Aku bertanya dalam hati Apakah ada yang salah?

tapi tetap saja tak kutemukan jawabannya

 

Mungkinkah Pelangi turut berduka atas kesedihanku?

 

Kalau itu benar,

Aku tampak kelihatan bodoh

Karena membuat pelangiku bersedih

 

Dear Pelangi,

Aku berjanji, tak akan lagi ada sedih yang menggelayutiku.  Tak akan kubiarkan kamu bersedih lagi.

 

Bisakah seulas senyuman terukir di wajahmu kembali?

 
Desember

Desember

Ada satu yang aku selalu aku tunggu di bulan ini, yaitu hari kelahiranku. Walaupun tak pernah aku rayakan dengan pesta, tapi aku suka merayakannya dengan sebuah postingan di blog.


Nanti tepat hari kelahiranku, aku akan memposting sebuah tulisan. Semoga pembacaku suka.



Selamat datang Desember, semua kebahagiaan selalu menyertai kita

Thank's God

Thank's God


Demi menyelamatkan aku dari orang yang salah, Tuhan mematahkan hatiku (@commaditya)




 Rasa sedih memang masih menggelayuti hatiku, tapi aku belajar menerima bahwa apa yang terjadi kemarin adalah jawaban dari setiap doaku. Aku yakin Tuhan punya maksud baik dengan mempertemukan kami.


Walaupun, pada akhirnya berujung kesedihan. Aku bersyukur Tuhan  tak membiarkanku berlama-lama jatuh.


Terima kasih Allah, aku tahu kamu selalu menunjukkan kasih sayangMu padaku. Bahkan, dalam urusan memilih pasangan.


Tak mengapalah aku patah hati di awal, agar kelak ada seorang pria yang akan selalu menjagaku dan menua bersamaku.


...dan itu bukan kamu

tentang (tak) memilikimu

tentang (tak) memilikimu

Besok, tak akan ada lagi kenangan akan dirimu

Besok, tak akan ada lagi mimpi tentangmu

Besok, tak akan ada lagi sapaan hangat darimu

Besok, tak akan ada lagi cerita tentangmu

 

Ketika terbangun nanti, kamu tak lagi milikku

 

...dan aku harus berjuang untuk tabah
Ada (tidak) rindu?

Ada (tidak) rindu?

Di sela-sela rinai hujan, pernah kugugurkan sehelai rindu untukmu yang kutitipkan pada lirihnya aliran air.

Adakah hujan  telah menyampaikannya kepadamu?

 

Mungkin tidak...!
Karena tak pernah kutemukan jawaban rindu darimu, baik yang disampaikan oleh bulir-bulir hujan atau pun desahan angin.


Lalu kemana rindu-rindu itu kau terbangkan?

Ataukah dia telah berguguran sebelum sampai di selasar hatiku?

Atau

Memang tak pernah ada rindu?


Kali ini hujan tak mengabarkan berita baik untukku. Mungkinkah dia lupa?



 
Di bawah rinai hujan

Di bawah rinai hujan

Di bawah rinai hujan, telah kuluruhkan semua kenangan tentangmu
Di bawah rinai hujan, telah kugugurkan semua rasa kepadamu
Di bawah rinai hujan, telah kugugurkan semua kegundahan hati

Kepada Pria Senja,
Tahukah kamu di bawah rinai hujan, tangisku telah luruh berkali-kali --karenamu?
Semanis gulali

Semanis gulali

Cinta itu serupa angin yang mengendap-endap tanpa permisi

Menyemaikan bibit-bibit rindu pada jiwa-jiwa yang sepi

Meninggalkan semu merah pada tulang pipi para pengagum cinta

 

Cinta semacam candu

Memabukkan

Cinta, semanis gulali yang lengket tapi mencandukan


Seulas Kerinduan

Seulas Kerinduan

Duhai, Tuan

Malam ini, kerinduan kembali menjejaki sudut kecil di dadaku

Menyesaki setiap aliran darahku dengan benakmu

Berkali-kali namamu bergaung di setiap detak jantungku

Wahai Tuan,

Mengapa hanya aku yang merasakannya?

Mengapa kau tak juga tersiksa dengan aliran rindu yang terkadang denyutnya sempat menggantikan detak jantungku --sendiri?

Mengapa hanya aku yang mencandukan kerinduan?

Mengapa bukan kamu yang tersiksa untuk merindukanku?



Wahai Tuan,

Mengapa rindu ini selalu mendesak untuk segera digenapkan?



...dan lagi-lagi waktu mematikan segalanya

Skenario Tuhan

Skenario Tuhan

Mungkin kita memang tak bertakdir
Mungkin jalan kita memang tak harus beriringan
Mungkin kita memang tak pernah jadi satu
Tak seperti kisah roman-roman yang berakhir dengan bahagia

Bukankah Tuhan sutradara hebat?
Mempertemukan; memercikkan rasa, lalu memisahkan.
...Dan pada akhirnya mempertemukan kita dengan orang yang tepat.



Selalu ada kehilangan, untuk sebuah pertemuan yang terbaik
Roda Kehidupan

Roda Kehidupan

Ada yang datang
Ada yang pergi
Bukankah hidup memang seperti itu?
Tuhan sengaja menciptakan rotasi dalam hidup kita

Coba bayangkan jika, hidup tak pernah berputar?

Tak ada yang datang dan tak ada yang pergi.
Bosan; sunyi
Hidup serupa kuburan
Jadi, nikmatilah setiap warna dalam hidup.

Di setiap perpisahan, selalu ada perjumpaan selanjutnya.


Perjalanan Hidup

Perjalanan Hidup


Kehidupan layaknya sebuah pertandingan, ada yang diperjuangkan dan dipertahankan




Huaa, nggak kerasa umurku hampir saja menginjak 28 tahun (lumayan tua :D) artinya sudah 28 tahun aku menghirup oksigen gratisan ini. Kalau dihitung-hitung sudah habis berapa banyak duit ya?


Eits, bukan saatnya berhitung :D



Perjalanan hidupku cukup berwarna seperti kue pelangi yang sedang lagi trend itu loh. Kenapa aku sebut berwarna-warni karena kalau hanya satu warna saja pasti hidupnya jadi abu-abu alias mendung kelabu (bahas apa to aku iki?)


Pokoknya cuman mau bilang, saya menikmati setiap perjalanan hidup yang sudah digariskan Allah. Satu lagi, saya bersyukur banget deh :)




Setiap orang memiliki peta perjalanan hidupnya masing-masing, tergantung jalan mana yang kalian tempuh


Tentang Masa Lalu

Tentang Masa Lalu

Semalam, seseorang dari masa lalu mengajukan sebuah pertanyaan yang cukup mengejutkan.


"Mau nggak balikan?"


"..."


Tak ada jawaban dari saya.


"Coba-coba dipikir-pikir lagi deh," sekali lagi dia meyakinkan.


Sedikit tergoda untuk kembali?


Memang sempat ada perasaan ingin kembali, apalagi hubungan kami lumayan lama. Kedekatan yang pernah terjalin masih saja menyisakan kenangan. Yang terkadang saya akui --saya merindukan dia.


Tapi, setelah berpikir ulang.


Jawabannya tidak


Karena saya sedang belajar untuk melepaskan masa lalu. Agar kelak saya mendapatkan orang yang lebih baik, dan itu bukan dia :)

Tentang Sebuah Pertemuan

Tentang Sebuah Pertemuan


Jangan ditanya bagaimana perasaanku saat ini. Semuanya serba campur aduk. Aku seperti penderita manic depresif, yang sebentar ceria, sebentar kemudian berlinangan air mata.


Aku tidak gila. Sungguh.


Aku baru saja kehilangan, kehilangan seseorang yang namanya pernah tertulis di sudut hatiku, bahkan sampai saat ini.


Boleh aku sebut ini patah hati?


Ibaratnya seorang anak kecil yang kehilangan mainan secara tiba-tiba,  begitulah gambaran diriku saat ini. Kelihatan lebay ya?


Eh, tapi diriku lagi nggak pingin cerita betapa lebainya diriku ketika patah hati. Penting? ups :D


Beberapa hari ini merenung, beberapa kali ngobrol sama teman-teman. Perlahan aku mulai menyadari bahwa perpisahan ini adalah jawaban doa-doaku. Allah tahu, bahwa belum saatnya aku mendapat seorang pendamping dan juga bukan dia :).


...dan aku percaya, bukankah Allah sudah mengatur hidup kita?


Untuk saat ini, aku biarkan luka itu berada di sudut hatiku. Kelak, Allah akan menggantinya dengan senyum kebahagiaan. Insya Allah :)




Di sela perjalanan hidup kita, ada pertemuan dan perpisahan yang ditakdirkan oleh Tuhan


Kisah di negeri dongeng

Kisah di negeri dongeng

Ini hanya kisah di negeri dongeng, ketika cinta menyerupai semburat cahaya warna-warni di angkasa.
...Dan kamu bebas memilih warna apa yang mewakili perasaanmu
Ini hanya kisah di negeri dongeng, ketika rindu-rindu menjelma butiran-butiran permen aneka warna dan rasa
...Dan kamu bebas memilih rasa apa yang mewakili rasa rindumu
Ini hanya kisah di negeri dongeng, sang pangeran mengendarai kuda putih dengan kulit yang berkilat diterpa sinar matahari


Sebaliknya
Di dunia nyata, cinta seringkali menyerupai musim gugur yang merontokkan daun-daun rindu yang telah bersemai di hati


Rindu-rindu menjelma menjadi sebilah belati yang menancap berulang kali pada dua sisi hati

Tentang Melepaskan

Tentang Melepaskan

Melepaskan dan melupakan adalah dua hal yang berbeda.
Melupakan sama halnya tak lagi mengingat bahwa kamu pernah ada di benakku


bahwa kamu tak lagi menyapaku


bahwa suaramu tak lagi terdengar di telingaku


Melepaskan sama halnya merelakan bahwa dirimu telah menjauh dan tak lagi menoleh.


...Dan aku kehilangan
Karena tak ada ide

Karena tak ada ide

Holaa,
Sungguh postingan ini nggak ada apa-apanya kok. Berhubung saya lagi pengen nulis, tapi bingung apa yang mau ditulis. Jadilah postingan nggak jelas ini.
Jangan marah ya para pembacaku. Semoga postingan awal ini bisa mencairkan kebekuan di otakku.


Apa kabar kalian semua?
Kehilangan

Kehilangan

Pernahkah kau menghitung berapa banyak bibit rindu yang kau semai di dadaku?
Lalu dengan cepatnya kau bunuh pucuk-pucuk rindu itu dengan secangkir racun
Berguguran; berserakan

Pernahkah kau menghitung berapa banyak tangis, hingga aku tertidur menahan rindu?
Menandai semua almanakku dengan namamu
Berharap kau hadir --menjelma menjadi nyata
Nyatanya kau tak juga hadir

Pernahkah kau menghitung berapa banyak waktu yang ku buang, hanya untuk menyapamu lewat sebaris kata?
Lalu, perlahan kau tak menjawab
Mengacuhkan diriku tanpa kata

Kamu tahu apa itu kehilangan?

Dadaku sesak karena rindu, tapi kudapati punggungmu menjauh --tak menoleh lagi.
Kepada kenangan yang berkelebat

Kepada kenangan yang berkelebat

Kepada Kenangan yang sedang berkelebat di benak,

Sampai sekarang, aku belum bisa melepaskan bayanganmu

Kadang ku biarkan kamu bermain-main terlalu lama di benakku

Meninggalkan rasa perih yang tak terperi di hati

Bodoh?

Entahlah...

Tiba-tiba saja aku menikmati untuk kembali mengenangmu

 

Hai Kamu, yang masih saja berkelebat di benakku.

...aku rindu
My Dreams

My Dreams

Berhubung ini otak lagi nggak bisa diajak serius. Yuk, marilah kita sedikit melantur, biar syaraf-syaraf  tadinya tegang bisa sedikit kendor (Apa sih :D)


Pada punya mimpi atau impian kan?


Pasti punya dong :D



Mimpi atau impian itu semacam keinginan yang belum terwujud atau bahkan tak pernah terwujud.


Karena saya pemimpi, tentu saya punya banyak impian. Beberapa sih mulai terwujud, sisanya hanya mengendap di otak :D


Bukannya tak punya kekuatan untuk mewujudkannya, hanya terkadang terbentur oleh beberapa hal.  Tapi, setidaknya kita punya mimpi bukan?



Satu mimpi yang sekarang sedang saya tapaki adalah menjadi pengarang --menerbitkan novel solo. Walaupun tidak mudah, saya sedang berusaha mewujudkannya.


Kelak, akan ada nama saya di toko buku nasional.


Insya Allah





I crossed the sea, i have a dream


Dear Lelaki,

Dear Lelaki,

Dear Lelaki,

Kepada semua lelaki di luar sana. Mungkin suratku ini terdengar aneh, tapi sungguh tak pernah ada niatan. Surat ini hanya suara hatiku saja sebagai seorang wanita.


Para Lelaki, tahukah kalian bahwa sebenarnya wanita itu paling pemaaf. Sebesar apa pun kalian menyakiti, kami para wanita selalu mempunyai celah kecil untuk memaafkan sikap kalian. Dengan satu catatan kalian tidak akan mengulanginya lagi.


Adilkan?


Para Lelaki,  kami juga bisa menjadi wanita paling jahat. Ketika kalian menyakiti kami dengan sedemikian rupa. Kami akan menutup rapat-rapat pintu hati dan kata maaf walaupun kalian memintanya dengan berlinangan air mata.


Para Lelaki, tahukah kamu? Allah menciptakan hati wanita itu dengan kelebihan. Kami bisa melembutkan hati, tapi juga mampu mengeraskannya ketika cobaan bertubi-tubi datang menghampiri.


Para Lelaki, muliakanlah kedudukan kami. Kelak, kamilah yang akan memuliakan kalian


Salam Hangat,


Wanita