Masihkah

Masihkah

Masihkah ada asaku untuk bersamamu?
Masihkah namaku bersemayam disalah satu sekat hatimu?
Masihkah aku mempunyai hak atas cintamu?


Atau aku hanya kumpulan imaji yang terendap

Hentikan aku

Hentikan aku

Hentikan aku jika langkahku menghambat jalan hidupmu
Hentikan aku jika Jejakku masih membekas dihatimu
Hentikan aku jika bayangku menganggu imajimu


Tolong hentikan aku!! Karena aku pun sudah lelah menjadi bayang-bayangmu

Untitled

Untitled

Haruskah aku lalui hari tanpa dirimu?
Kuatkah aku?
Jejak yang kau tinggalkan sudah begitu membekas
Tidak semudah itu hilang dengan tetesan air hujan


Saat rindu datang, pada siapa aku berakhir?


Sepotong Rindu buat Kamu

Sepotong Rindu buat Kamu

Sejak sebelas bulan lalu aku merasa ada yang tidak biasa dengan perasaanku. Rasa ini kian aneh dan membuatku sangat tersiksa. Bagaimana tidak, tiba-tiba aku begitu merindukanmu dan tiba-tiba aku begitu sangat membencimu. Ada apakah gerangan yang terjadi? Yang lebih aneh sering aku merasa ada yang tidak nyaman dalam perutku saat bertemu kamu.


Seperti malam ini, tiba-tiba rasa ingin tahuku tentangmu begitu besar. Diam-diam tanpa kamu tahu, aku sering memperhatikan profil di facebookmu atau terkadang membaca status-status di twitter untuk tahu apa yang kamu lakukan diluar sana.


Apakah aku jatuh cinta? Entahlah...! Karena buatku rasa ini terlalu aneh untuk dapat di mengerti untukku yang awam akan yang namanya cinta. Sejak dulu aku tidak pernah mengenal apa cinta, tapi sejak kamu ada aku merasakan semua gejala-gejala yang namanya jatuh cinta.


Malam ini rasaku untuk ingin selalu dekat denganmu semakin bergejolak, tapi aku harus puas walaupun hanya memandangmu dari balik layar monitorku. Aku tidak pernah punya keberanian untuk bertemu muka denganmu. Rasanya aku tidak sanggup menahan rasa malu saat bertemu denganmu.
Rasa ini

Rasa ini

Dear Langit,

Perlahan rasa ini kian melekat tanpa dapat aku tolak

Memaksa masuk dan mengetuk hatiku yang terdalam

Sungguh rasa ini adalah rasa sederhana

Rasa yang tidak menuntut untuk berbalas
Dear Langit (6)

Dear Langit (6)

Dear Langit,

Apa kabarmu Lang? Aku harap kamu selalu baik-baik saja. Lang...belakangan ini aku banyak berpikir tentang apa yang aku rasakan padamu. Buatku perasaan ini sungguh menganggu, karena kamulah yang selalu mengganggu pikiranku. Entah sampai kapan aku akan pendam perasaan ini. Sampai sekarang aku tak pernah tahu jawabnya.
Lang...bolehkah aku tanya satu hal? Pernahkah kamu merasakan getaran yang sama dengan apa yang aku rasakan saat kau memelukku kemarin? Aku merasakannya Lang, bahkan saat tubuhmu dekat beberapa cm denganku, tubuhku sudah bergetar. Inikah yang disebut jatuh cinta? Aku tidak pernah tahu jawabnya




Kau datang dan pergi o..begitu saja. Semua ku terima apa adanya. Mata terpejam, hati menggumam. Di ruang rindu kita bertemu


Tujuan Hidup

Tujuan Hidup

Semua manusia yang hidup pasti memiliki sebuah tujuan. Entah apa pun itu tujuannya. Tujuan itu berguna supaya kita tahu kemana kita akan menjalankan kehidupan ini. Tujuan hidup setiap seseorang tidaklah sama, tergantung bagaimana orang tersebut menjalankannya.



Tujuan hidup
adalah sebuah kompas besar yang berfungsi menjaga kita dari ketersesatan
Hidup itu selalu berputar

Hidup itu selalu berputar

Bukankah hidup itu selalu berputar seperti roda. Kadang dia bergerak sangat cepat, kadang juga terlalu lambat sampai kita tidak sadar bahwa hidup kita telah berubah. Terkadang putaran roda kehidupan membuat kita berada di puncak, tapi putaran roda kehidupan kadang juga membuat kita berada di posisi terbawah.



Itulah hidup yang harus kita jalani, sesuai dengan apa yang telah di tuliskan oleh Pemutar roda kehidupan. Tugas kita adalah tetap menjalani hidup sesuai dengan kemampuan kita.




Kita tidak akan pernah tahu kemanakah Sang Pemutar roda kehidupan akan menentukan hidup kita.


life is bittersweet

life is bittersweet

Hidup itu ibaratnya coklat, ada rasa manis yang terbungkus dengan getirnya pahit yang membuatnya lebih berwarna. Hidup itu tidak selamanya manis, terkadang ada kepahitan yang bersifat sebagai sandungan-sandungan kecil dalam hidup.
Buatku pahitnya hidup itu seperti selingan dalam menikmati manisnya hidup.


Sekotak coklat memang terlihat menggiurkan, tapi terkadang pahitnya membuat coklat tidak menarik


inginku

inginku

inginku kamu ada disampingku
inginku merengkuhmu dalam pelukku
inginku menjadikanmu yang terakhir
inginku kamu tahu bahwa aku cinta kamu


Sungguh aku tak suka dengan cinta diam-diam ini


Pertiga Malam

Pertiga Malam

Rasa dingin perlahan menelusup diantara pori-pori kulit. Sunyi, sepi dunia dikala pertiga malam menjelang.
Ya Allah yang Maha Penjaga Pagi, terima kasih atas limpahan karunia yang selalu kau berikan. Maafkan jika sebagai hambaMu yang kecil ini seringkali lalai dengan perintahMu.
Ya Allah Yang Maha Pemurah terima kasih atas kesempatan hidup yang diberikan.




Duhai Sang Pemilik Dunia Ampunilah semua kelalaian yang telah kami lakukan


Dear Langit (5)

Dear Langit (5)

Dear Langit,


Lang, maaf kalau beberapa hari ini aku tidak lagi menulis surat untukmu. Lang..bukan berarti aku melupakanmu, hanya saja beberapa hari aku merasakan lelah yang teramat sangat. Aku sedang berada dalam titik jenuh dengan perasaanku padamu.


Tahukah kamu Lang..cinta sendiri itu melelahkan. Aku harus pura-pura untuk tidak perduli dengan perasaanku saat kemarin kau memelukku. Ah Lang...haruskah aku seperti bulan dan matahari yang tidak akan permah bertemu...



Saat rasa ini mendesak masuk, kemanakah rasa rindu ini aku sampaikan?
detik

detik

Tik..tik

Detik jam itu terus berputar tanpa henti. Tanpa lelah dia terus berputar, tidak sepertiku yang diam membeku.


Berapa lama lagi aku harus termenung disini menunggumu, menghabiskan ribuan detik waktu yang menguap perlahan. Lupakah kamu pada janji itu?


Ah..rasanya sudah terlalu lama aku terduduk diam, tanpa gerakan, terpaku memandang detik yang terus berputar.




Apakah memang cinta harus menunggu tanpa ada kepastian?


Menyontek itu.....

Menyontek itu.....

Sekarang ini makin banyak anak-anak yang tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki, alhasil ada beberapa dari mereka yang sedikit melakukan kecurangan alias nyontek.Anak nyontek sebenarnya bukan hal baru sih, cuman akhir-akhir ini lebih banyak saja orang yang melakukannya.


Sebenarnya nggak sepenuhnya salah mereka sih, tapi juga bukan berarti apa yang mereka lakukan itu diperbolehkan. Buatku ada beberapa hal yang akhirnya membikin anak-anak melakukan hal yang curang.


Pertama, sistem pendidikan yang masih berorientasi nilai, akibatnya anak-anak dan orang tua lebih fokus pada pencapaian nilai akhir dibandingkan proses yang terjadi. Kedua, akibat dari sistem pendidikan ini membuat orang tua memberikan tuntutan yang lebih besar terhadap anak-anaknya. Bagi anak yang mampu tuntutan itu sebagai cambuk, tapi bagi anak yang tidak mampu tuntutan itu adalah sumber ancaman. Secara tidak langsung orang tualah yang mengajarkan pada anak untuk mencontek

Saksi Bisu

Saksi Bisu

Tulisan-tulisan itu hanya bisa diam, tidak satu pun pembelaan keluar dari mulutnya





Kanaya terkejut saat melihat halaman terakhir dari majalah yang dia baca. Matanya terbelalak saat dia membaca satu persatu kata yang tersusun dari tulisan itu.


Rasanya Kanaya tidak asing dengan tulisan-tulisan yang terpampang di majalah ini.Bagaimana tidak, ini adalah salah satu tulisan di blognya dan sekarang tulisan ini di muat dalam majalah tanpa persetujuannya bahkan nama penulis yang tertera bukanlah namanya.


"Mbak....mbakkkk." Kanaya tergopoh-gopoh mendekati kakaknya yang sedang asyik menyiram bunga.


"Ada apa sih? Kok kayak orang kebingungan aja?"


"Lihat ini deh mbak." Kanaya menyodorkan majalah yang di bawanya.


"Hm...terus kenapa dengan tulisan ini?"


"Ini tulisanku, orang ini sudah menjiplak dan mengakui sebagai karyanya?"


"Hah..kamu yakin? Mungkin saja ini tulisan dia yang temanya mirip dengan tulisan kamu?"


"Aku yakin mbak...ini sama persis dengan yang aku tulis di blog cuman judulnya saja yang dia ganti, tapi isinya tetap tidak berubah"


"Hmm...jadi begitu? Terus apa yang akan kamu lakukan?"


"Tentu aku akan protes dengan semua ini, jelas-jelas orang ini sudah menjiplak karyaku?"


"Kamu yakin semua orang akan percaya? Lagipula tulisan ini sudah di terbitkan, jadi sama saja tulisan ini sudah diakui sebagai karyanya"


"Tapi aku punya bukti bahwa ini karyaku, aku masih punya salinan aslinya," Kanaya terus kukuh.


"Dek...kalau itu kamu jadikan sebagai bukti, bisa-bisa dia menyerangmu dan bahkan menuduhmu balik bahwa kamu yang menjiplak dia. Soal naskah asli itu gampang, tinggal copy paste beres deh. Semua orang bisa melakukannya"


"Terus aku harus bagaimana mbak? Membiarkan semuanya begitu saja"


"Sudahlah, ikhlaskan saja. Mungkin ini bukan rezekimu, dan satu pelajaran buatmu. Kalau kamu merasa karyamu layak, segera terbitkan!" Pesan kak Dewi sambil menepuk halus punggung Kanaya.


"Oh ya...satu lagi. Berhati-hatilah dalam menyimpan tulisanmu. Kalau merasa itu berpotensi, jangan kamu unggah ke dunia maya. Sudahlah jangan bersedih!!" kak Dewi meninggalkan Kanaya yang sedang meratapi nasibnya.


 Kanaya memandang tulisan di majalah dengan muka masam, terlihat jelas raut kekecewaan di kedua matanya.


"Andaikan tulisan ini bisa jadi saksi?"





Dear Langit (4)

Dear Langit (4)

Dear Langit,

Ini adalah surat adalah surat diam-diam keempat yang aku tuliskan untukmu. Aku tidak perna punya keberanian untuk menyampaikan padamu. Aku terlalu takut kau akan tahu tentang perasaan ini.

Mungkin aku terlihat seperti pecundang yang hanya bisa mencintaimu diam-diam, tapi inilah aku yang masih menganut paham "Wanita itu dikejar bukan mengejar".


Aku sadar Lang, bahwa bagimu persahabatan ini lebih penting dibanding menuruti ego yang nantinya akan  menghancurkan semuanya.





Dalam diam aku merindukanmu



 
Kenangan

Kenangan

Malam ini entah mengapa aku ingin sekali mengintip profilmu di halaman facebook. Rasanya sudah lama aku tidak mencari tahu tentangmu. Aku selalu ingat saat pertemuan pertama kita. Pertemuan yang membuat jantungku berdegub kencang.


Buatku kau dulu adalah pria istimewa, pria yang selalu aku nantikan kehadirannya di setiap hariku. Mungkin terlihat konyol, tapi memang kamulah yang memberiku semangat untuk berangkat kuliah.


Hari ini, entah kenapa aku merindukanmu. Merindukan saat kau balas smsku, merindukan saat aku menunggumu muncul di balik tembok-tembok yang tidak bersuara. Malam ini kamu membuatku mengenang semua tentangmu.


Aku tahu rasaku buatmu telah mati, tapi mungkinkah dapat kembali bangkit? Sudahlah..buatku itu hanya sebuah kenangan. Kenangan yang akan selalu membuatku tersenyum saat melihat foto profilmu.




Saat semua kisah telah berakhir, kini hanya tertinggal seberkas kenangan yang sayang untuk dimusnahkan


dear langit (3)

dear langit (3)

Dear langit,


Aku tidak pernah mengerti kapan perasaan ini tiba -tiba hadir, yang aku ketahui bahwa kau memang sekarang telah berbeda. Itukah yang membuatku jatuh cinta padamu? Sungguh aku tidak mengerti.


Berulang kali aku coba tepis semua rasa semu ini, tapi entah kenapa rasa ini semakin kuat menancap. Ingin rasanya aku rubuhkan tembok besar bernama "persahabatan" itu agar aku bisa dengan leluasa mencintaimu, bisakah aku?


ah...tampaknya tembok itu terlalu kokoh.


Langit, entah sampai kapan aku merindu

dear langit (2)

dear langit (2)

Dear langit,
Andaikan hari ini aku mempunyai sedikit keberanian untuk sedikit memberitahukan perasaanku untukmu. Entah kenapa lidahku selalu kelu saat kau menatapku. Rasanya tubuhku membeku seketika.
Langit, entah sampai kapan aku bisa bertahan supaya rasa ini tidak kian mendalam