Titik Nadir

Titik Nadir


"Pernah nggak kamu berada pada titik terendah dalam hidup yang membuatmu menyalahkan Tuhan?"
Jawabannya pernah.

Ketika itu saya baru naik kelas 2 SMA. Tiga minggu sebelumnya saya baru keluar dari RS setelah melakukan pergantian pacu jantung untuk kedua kalinya.

Pagi itu kami melakukan pemeriksaan jahitan apakah sudah kering atau tidak. Diam-diam ada sebuah pembicaraan antara dokter dan kedua orang tua saya. Mereka bertiga sengaja sedikit menjauh agar tidak terdengar oleh saya.

Hari itu saya mendapatkan sebuah kenyataan bahwa pacu jantung ini akan melekat dalam tubuh saya. Istilah halusnya butuh bantuan tangan dari Tuhan.